Galian Fiber Asal-asalan

CIBADAK – Galian piber optik di Jalan Karang Tengah, Kecamatan Cibadak makan korban. Kali ini, satu unit truk bernopol B 9258 TYU yang hendak beristirahat di sisi kiri jalan terperosok ke dalam galian. Diduga kuat, amblasnya jalan ini karena proyek galian fiber ini asal-asalan saat menutup kembali galian.

Informasi yang dihimpun Radar Sukabumi, amblasnya truk ini terjadi pada akhir pekan kemarin, sekira pukul 00.00 WIB. Saat itu, sopir kendaraan bersama kendektrunya hendak beristirahat. Nahasnya, belum juga turun dari kendaraan, keduanya dibingungkan dengan roda kendaraan yang masuk ke dalam galian fiber.

Akibat dari amblasnya kendaraan ini, arus lalu lintas di perlintasan ini pun sempat terganggu. Pasalnya, badan kendaraan yang cukup lebar, membuat fungsi jalan terganggu. “Kedalamannya sekitar 25 centimeter. Saya tidak tahu bahu jalan ini ada bekas proyek galian. Jadi tidak sempat berfikir panjang saat hendak parkir,” ujar pengendara truk, Ain (36) warga Cikarang, Bekasi.

Selaku pengguna jalan, Ain menyayangkan dengan pekerjaan galian ini. Pasalnya, konstruksi bahu jalan awalnya padat dan harus kembali semula bila ada pihak yang berkepentingan untuk penggalian pada sebuah proyek.

Jangan sampai, demi melaksanakan pekerjaan, kondisi semla jalan tidak diperhatikan. “Ini kan kesannya seperti asal-asalan. Padahal ini bisa membahayakan dan merugikan pengguna jalan,” imbuhnya.

Dirinya pun meminta, agar penutupan galian tersebut menjadi perhatian para pelaksana penggalian fiber optik. Lebih jauh dari pada itu, dirinya juga menyetujui sistem penanaman jaringan jika dibandingkan menggunkan tiang.

“Saya pribadi sepakat jika ditanam jaringan ini, tapi pelaksana pekerjaan harus juga memperhatikan penutupan galian ini, termasuk pemerintah harus bisa mengawasinya,” imbuhnya.

Hendra (25) warga sekitar menambahkan, truk terperosok yang tak jauh dari pemukimannya itu menggilas bekas proyek galian fiber optik yang baru selesai pekan lalu.

“Ya itu galian baru selesai sekitar satu minggu lalu, soal fiber optik milik siapa belum tahu, tapi dengan adanya korban begini pihak pelaksana harus ikut bertanggungjawab,” tukasnya. (Cr15/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *