Ekspor Kerajinan Bambu Sukabumi Senilai 2 Dollar

Dunia Bambu Sukabumi
Salah satu kegiatan Asosiasi DBD yaitu berdiskusi tentang kerjinan bambu Sukabumi.

SUKABUMI – Ketua Asosiasi Dunia Bambu Sukabumi (DBS) Agus Ramdhani menyatakan, ingin memadukan produk-produk kerajian di Sukabumi dengan budaya digitalisasi dan literasi.

Hal itu disampaikan Agus saat menerima kedatangan Sekretaris menteri Kementrian Koperasi Usaha Kecil Menengah, Arif Rahman Hakim, di Hotel Horison, Sabtu (9/10).

Bacaan Lainnya

Cita-citanya DBS itu menurut Agus belum bisa tercapai lantaran belum memiliki teknologi tepat guna. Sehingga produk-produk craft di Sukabumi belum berjalan efektif.

“Selain itu, harganya pun belum ekonomis. Harga dan presisi selalu menjadi permasalahan karena menggunakan craft. Jika teknologi tepat guna sudah berjalan maka saya yakin akan lebih efektif,” ujar Agus kepada Radar Sukabumi, Minggu (10/10).

Di sisi lain, sebagian besar dari 100 orang anggota asosiasi, sudah memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB). Bahkan, produk-produk yang dihasilkan juga sudah ekspor ke negara-negara di Timur Tengah.

“Bambu sudah memiliki pasarnya, khususnya di Timur Tengah. Harga ekspor maksimal ada di angka 2 dollar AS. Oleh karena itu, kapan perajin bisa sejahtera ketika hanya menerima 2 dollar saja,” kata Agus.

Adapun jenis produk yang diekspor dari Sukabumi ke luar negeri mulai dari kaligrafi, gantungan kunci, hingga bahan dasar untuk perabotan rumah. “Asosiasi juga memiliki 13 turunan produk bambu. Diantaranya, kuliner seperti rebung yang diolah menjadi sayur, kripik, hingga tepung,” jelasnya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *