Dua Cara Selamatkan CPUGG di Sukabumi

PESONA SUKABUMI: Salah satu objek daya tarik wisata yakni pesisir Pantai Citepus Kabupaten Sukabumi. FOTO: GARIS/Radar Sukabumi

SUKABUMI – Kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark atau CPUGG tetap bertahan di Kabupaten Sukabumi. Itulah tekad yang diyakini oleh Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri usai menghadiri audiensi dengan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno terkait Pembangunan Kawasan CPUGG Menjadi Destinas Wisata Berkelas Dunia di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Rabu (19/5/2021).

Namun tekad Iyos bukan tak ada hambatan. Pasalnya dalam waktu dekat tim asesor dari Unesco akan melakukan penilaian kembali perihal kelaikan kawasan Ciletuh Palabuhanratu mendapatkan sertifikat Unesco Global Geopark.

Bacaan Lainnya

Secara umum, Menteri Sandi Uno menanggapi problematika kawasan daya tarik wisata se-Indonesia dengan dua cara. Hal ini berlaku pula untuk CPUGG. Pada intinya, kata Sandi, adalah terus melalukan koordinasi dan kolaborasi.

Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu pun menekankan dua hal kepada para kepala daerah yang hadir pada diskusi Kolabor-Aksi.

“Yang pertama, pastikan setiap program betul-betul tepat sasaran, tepat manfaat dan tepat waktu menyentuh seluruh pelaku parekraf yang membutuhkan pertolongan untuk mempertahankan lapangan kerjanya,” tulis Sandi lewat akun instagram pribadinya.

“Kedua, pastikan masyarakat mendapat peningkatan keterampilan agar mampu memanfaatkan peluang sehingga terbuka lapangan kerja dan terciptanya ekonomi yang berkeadilan,” sambungnya.

Tak lupa dalam momen ini Sandi menitipkan pesan agar tetap semangat dan kreatif meski di tengah pandemi. “Semangat untuk masyarakat pelaku pariwisata dan ekonomi kreatif. Saatnya kita bangkit dari sulit, menang melawan covid!” tulisnya tuntas.

Wabup Iyos sendiri dalam diskusi tersebut menjabarkan seluruh program pengembangan pariwisata di Kabupaten Sukabumi. Terutama kawasan Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGP). “Persiapan kita sudah lakukan. Bagaimanpun, kita ingin memertahankan sertifikat Unesco Global Geopark,” ucapnya.

Terkait hal tersebut, Iyos memohon saran, pandangan, dan bantuan pemerintah pusat. Sehingga, sertifikat dari Unesco tetap dimiliki Kabupaten Sukabumi.

“Selain kepada pemerintah pusat, kami mohon pula dukungan dari semua pihak. Sehingga CPUGGP tetap bertahan di Kabupaten Sukabumi,” ujarnya.

Di tempat terpisah, Dinas Pariwisata Kabupaten Sukabumi mengklaim persiapan revitalisasi Ciletuh Palabuhanratu Unesco Global Geopark (CPUGGP) oleh Unesco sudah mencapai 95 persen. Ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan dengan Kemenparekraf saat itu.

“Kami berharap pemerintah pusat dapat banyak membantu ke daerah, apalagi kita akan melaksanakan revalidasi,” ujar Kepada Dinas Pariwisata Usman Jaelani kepada Radar Sukabumi, Jumat (21/05).

Ia berharap ketika direvalidasi masih bagus atau hijau, tinggal menunggu ada beberapa yang harus direhab. “Ya, ada beberapa yang harus diperbaiki, tapi dari sisi persiapan relatif sudah siap sampai bulan Juli mendatang. Kami optimis karena telah berjuang,” tuturnya.

Pos terkait