SUKABUMI – Anggota Komisi 1 DPRD Kabupaten Sukabumi Anwar Sadad meminta agar panitia serta pihak lainnya yang terlibat dalam Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Tahun 2022 bekerja optimal dan sebaik-baiknya. Khususnya selama penelitian adminitasi persyaratan pencalonan.
Menurut Bendahara DPC Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Kabupaten Sukabumi, salah satu contoh yang perlu diteliti dengan baik, misalnya kebenaran ijazah para calon. Dia mewant-wanti agar masalah tersebut tidak muncul setelah terpilih nanti.
“Masalah ijazah ini sering terjadi dan terkuak saat si calon terpilih. Maka dari itu, saya meminta kepada dinas terkait, DPMD (Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa), Camat, BPD (Badan Permusyawaratan Desa), Panitia Pemilihan Kepala Desa dan Steakholder untuk bekerja optimal,” ujar Sadad kepada Radar Sukabumi, Selasa (1/3).
Sadad meminta agar perilaku curang dengan memalsukan ijazah itu tidak dilakukan oleh para calon kepala desa. Hal itu tidak perlu dilakukan demi memenuhi hasrat menjadi kepala desa.
“Saya memohon dan meminta jika ada yang berniat seperti itu sadar diri dari hari ini. Jangan sampai aurat sendiri, nanti dicari tahu atau ketahuan ditemukan oleh lawan politiknya. Sebab, harus punya keyakinan kekeliruan itu hampir pasti suatu waktu akan terbongkar,” tegasnya.
Kembali Sadad menekankan jika ada calon yang berniat melakukan kecurangan dalam pilkades. Misalnya pemalsuan ijazah jangan memaksakan diri. Selain itu, Pilkades itu butuh biaya jangan sampai, nanti setelah terpilih justru akan rugi, baik materi maupun mental.
“Sekali lagi saya berharap dalam penelitian berkas persyaratan, kepada jajaran kepanitiaan agar lebih hati – hati. Jangan sampai menjerumuskan saudaranya sendiri, karena saya berkeyakinan kalau ada yang macam – macam suatu saat pasti akan berurusan dengan hukum,” tandasnya. (ris/d)