Disnak Kabupaten Sukabumi Gandeng Kementan RI, Kendalikan Penyakit PMK dan LSD

Disnak Kabupaten Sukabumi Gandeng Kementan
Salah satu narasumber saat memberikan materi pelatihan sub nasional pencegahan, deteksi dan respon penyakit PMK dan LSD.

SUKABUMI – Dalam meningkatkan pemahaman dan skills untuk pengendalian penyakit PMK dan LSD, Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi menggelar pelatihan sub nasional pencegahan, deteksi dan respon penyakit PMK dan LSD.

Kegiatan yang diselenggarakan di Horizone Kota Sukabumi pada beberapa waktu lalu ini, dapat terlasakan dengan baik berkat kerjasama Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi dengan Kementrian Pertanian Republik Indonenesia dan FAO Indonesia.

Bacaan Lainnya

Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi, Drh. Asep Kurnadi kepada Radar Sukabumi mengatakan, pelatihan sub nasional pencegahan, deteksi dan respon penyakit PMK dan LSD ini, sangat penting dilakukan. Karena, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman dan skills untuk pengendalian penyakit PMK dan LSD.

“Kegiatan ini, diikuti 30 orang perserta yang terdiri dari dokter hewan, paramedik veteriner, paramedik reproduksi dan penyuluh pertanian,” kata Drh. Asep kepada Radar Sukabumi pada Selasa (03/09).

Selama pelatihan berlangsung, peserta telah mendapatkan pengetahuan tentang cara-cara deteksi dini, pencegahan, dan penanggulangan penyakit PMK (Penyakit Mulut dan Kuku) dan LSD (Lumpy Skin Disease). Mereka juga telah diberikan pelatihan mengenai penanganan yang tepat dalam situasi darurat jika terjadi wabah penyakit tersebut.

“Kami berharap setelah mengikuti pelatihan ini, peserta dapat menjadi agen perubahan di masyarakat dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit PMK dan LSD,” tukasnya.

“Kita harus bekerja sama untuk melindungi ternak kita dari penyakit-penyakit yang dapat merugikan peternak dan perekonomian,” ujar Drh. Asep Kurnadi.

Pelatihan ini merupakan bagian dari upaya bersama antara Kementrian Pertanian Republik Indonesia, FAO INDONESIA, dan Dinas Peternakan Kabupaten Sukabumi dalam meningkatkan kualitas kesehatan hewan dan memperkuat sistem pemantauan dan pengendalian penyakit hewan di Indonesia.

“Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan para peserta dapat menjadi garda terdepan dalam pencegahan dan pengendalian penyakit PMK dan LSD, sehingga dapat meningkatkan kesehatan ternak dan ketahanan pangan nasional,” pungkasnya. (Den)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *