Desa Ridogalih Punya Ruang Isoman

Desa Ridogalih
Ruang isolasi mandiri di Desa Ridogalih Kecamatan Cikakak Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI – Berbagai macam cara dilakukan untuk menanggulangi penyebaran virus COVID-19, termasuk mengantisipasi membludaknya pasien yang terkonfirmasi virus impor asal Wuhan. Satu di antaranya yaitu dengan memanfaatkan anggaran 8 persen dari dana desa untuk menyiapkan ruang isolasi mandiri di setiap desa.

Seperti di Desa Ridogalih, Kecamatan Cikakak dan Desa Limusnunggal, Kecamatan Bantargadung, Kabupaten Sukabumi. Masing-masing desa tersebut sudah menyiapkan ruang isolasi mandiri untuk mengantisipasi adanya pasien COVID-19.

Bacaan Lainnya

“Sejak PPKM Darurat, 03 Juli 2021 lalu sudah mulai siapkan ruang isoman. Itu memang sudah ada aturan dalam Kemendesnya bahwa di setiap desa harus mengadalan ruang isolasi untuk pasien COVID-19. Dananya dari dana desa,” ujar Kepala Desa Ridogalih Desi Safari kepada Radar Sukabumi, Senin (12/07).

Ruangan yang digunakan untuk isomasi mandiri ini, pihak desa memanfaatkan ruangan milik Badan Permusyawaratan Desa (BPD) Ridogalih. Semua peralatan keperluan isolasi mandiri pun sudah dipersiapkan dengan baik.

“Insya Allah ruang isolasi mandiri ini sudah siap digunakan pasien. Tetapi mudah-mudahan warga kami tidak ada yang diisolasi dan sehat semuanya. Untuk teknis lainnya kami terus berkoordinasi dengan Puskesmas, Satgas COVID-19 kecamatan, dan desa,” paparnya.

Ia menegaskan, pasien yang terpapar COVID-19 tidak diwajibkan isoman di desa, tetapi tergantung dari pasien. Jika di Puskemas ataupun rumah sakit kepenuhan dan pasien tidak mau isoman di rumah bisa menggunakan ruang isoman yang sudah disediakan desa.

“Kalau warga yang positif secara data ada 5 pasien COVID-19. Itu sesuai dengan data dan laporan dari Puskesmas dan rumah sakit. Mudah-mudahan tidak ada penambahan warga yang positif,” harap Desi.

Diwawancari terpisah Kepala Desa Limusnunggal, Rusman mengaku, pihaknya sudah menyiapkan lima ruangan isolasi mandiri untuk pasien COVID-19. Setiap dusun satu ruang isoman dan satu lagi berada di kantor desa.

“Ya, setiap posko COVID-19 atau dusun sudah kami sediakan satu ruang isolasi walaupun kecil. Di posko itu kami siapkan berbagai fasilitas tertutama yang berkaitan dengan protokol kesehatan mulai dari wastafel portabel dan lainnya,” ucap Rusman.

Untuk kebutuhan sehari-hari pihaknya sudah menyiapkannya termasuk kebutuhan vitamin dan obat-obatan. “Kami sudah berkoordinasi dengan Puskesmas, sembako juga sudah disiapkan walaupun alakadarnya,” jelas Rusman.

Rusman bersyukur warganya sudah mentaati aturan pemerintah, sehingga angka pasien terpapar COVID-19 di desanya belum ada. “Selama ini belum ada yang terpapar, tetapi kami berharap tidak ada. Kami sudah berupaya mengantisipasi dengan berbagai cara,” imbuhnya. (cr1/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *