Datang ke Sukabumi, Ketum Airlangga Hartarto Hadiri Pelantikan MDI Jabar di Yaspida 

Santri Sukabumi
PELANTIKAN : Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto saat menghadiri pelantikan MDI Provinsi Jabar Periode 2022/2027 di Ponpes Salafi Terpadu Darussyifa Al- Fitroh Peruguruan Islam Yaspida Sukabumi, Jalan Raya Keramat - Cipetir, Kecamatan Kadudampit, disambut ribuan santri pada Sabtu (05/11).FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI

SUKABUMI — Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI, Airlangga Hartarto ke Pondok Pesantren (Ponpes) Salafi Terpadu Darussyifa Al- Fitroh Peruguruan Islam Yaspida Sukabumi, Jalan Raya Keramat – Cipetir, Kecamatan Kadudampit, disambut ribuan santri pada Sabtu (05/11).

Kedatangan Airlangga yang juga merupakan Ketua Umum Partai Golkar yang didampingi oleh Menteri Perindustrian RI, Agus Gumiwang Kartasasmita ini, untuk melakukan pelantikan Pengurus Wilayah Majelis Dakwah Islamiyah (MDI) Provinsi Jawa Barat periode 2022/2027 dan Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) serta Hari Sumpah Pemuda tahun 2022.

“Tadi kan kita melantik MDI di Pondok Pesantren Yaspida. Ini menunjukan bahwa Golkar dekat dengan umat. Apalagi Golkar punya beberapa ormas ada majelis dakwah islamiyah ada laskar ulama dan ada juga alhidayah,” kata Airlangga kepada Radar Sukabumi pada Sabtu (05/11).

Untuk itu, pihaknya menilai tidak memiliki keinginan ada politik yang identitas. Karena, menurutnya partai politik itu yang diurus adalah masyarakat.

“Tentunya karena Indonesia adalah negara Islam dan yang paling banyak ya umat,” imbuhnya.

Sebab itu, hal tersebut untuk menunjukan partai Golkar dekat dengan Pondok Pesantren. Selain itu, pada peringatan Hari Santri Nasional, tentunya pada tantangan yang lalu, ia berbicara mengenai kolonialisme atau penjajahan.

“Kalau sekarang tentu kita perangi kebodohan dan kemiskinan. Sementara, kalau Pilpres jadwalnya masih tahun depan,” bebernya.

Sementara itu, dalam sambutannya Pimpinan Dassyifa Al-Fitroh Yaspida Sukabumi, Dr. KH. E. Supriatna Mubarok mengatakan, ia bersama para santrinya telah mendoakan Airlangga Hartarto untuk jadi Presiden 2024 mendatang. Hal tersebut, pun diamini oleh ribuan santri di ponpes tersebut.

“Semoga Pak Airlangga yang sudah datang ke Ponpes ini, nanti kedepannya bisa menjadi Presiden RI,” jelasnya.

Pihaknya pun menjelaskan konsep diri manusia untuk mengejar cita-cita yang diinginkan. Terutama untuk Airlangga Hartanto yang bercita-cita jadi presiden. Untuk itu, saat kedatangan Airlangga ke Ponpes Yaspida Sukabumi, para santri telah melantunkan sholawat dan mendoalan Airlangga agar menjadi Presiden 2024 mendatang. Terlebih lagi, Airlangga ini terbukti memiliki kualitas pribadi yang baik, nasionalis dan religius, selalu mendorong moderasi beragama serta memiliki pengalaman yang jelas dalam pemerintahan.

“Mudah-mudahan dengan apa yang diharapkan kedepan senantisas diberikan kemudahan dan kelancaran oleh Allah SWT,” timpalnya.

Sementara itu, Ketua Umum MDI Pusat, KH, M. Choirul Anam MZD menjelaskan, di Jawa Barat pertama kali melakukan konsolidasi Muktama Luar Biasa (MLB). Alasannya, karena selama enam tahun ini, MDI ini sudah tidak aktif. Ini terjadi kevakuman sehingga baru dilaksanakan pada tahun 2022 di Jabar.

“Ini pertama melakukan pelantikan, akan menyusul Jawa Timur, Jateng, Lampung, Sumatra Selatan dan yang lainnya,” jelasnya.

Pelantikan tersebut, bermaksud untuk mengembalikan tugas pokok dari MDI dalam menyampaikan Amar Makruf Nahi Mungkar dan dakwah yang tetap untuk memberikan frame untuk memberikan nasehat dengan cara yang baik.

“Amar Maruf dengan yang baik dan Nahi Munkar dengan yang baik. Nah, lebih penting juga MDI punya misi bagaimana dengan dakwah itu bisa menggugah semangat kebangsaan untuk menjaga keutuhan bangsa ini,” paparnya.

Oleh karena itu, ia berharap pada konsentrasi politik tahun 2024 mendatang, tidak ada lagi muncul politik identitas. Namun, biarlah calon-calon Presiden RI ini adu gagasan dan lainnya.

“Karena masih terasa pemilih yang lalu terjadi polarisasi, ini jangan sampai terjadi. Oleh karena itu baik kepada calon Presiden dan Wakil Presiden, partai pengusung sekali lagi kita harus adu konsep, adu program gagasan, buka menonjolkan soal identitas. Baik itu agama, suka atau lainnya,” bebernya.

Untuk itu, ia memiliki keinginan dalam mengembalikan MDI ini kepada komunitas yang berbasis pondok pesantren dan majelis taklim. Sehingga kedepannya pondok pesantren akan di perjuangkan. Terlebih lagi, saat ini sudah ada undang-undangnya dan ada Perpres. Bahkan, di beberapa di daerah sudah ada Perda tentang pondok pesantren.

“Ini bagaiman peran pemerintah untuk membantu mengembangkan pondok pesantren,” paparnya.

Pihaknya menambahkan, MDI merupakan sayap partai dari Golkar. Karena, MDI tersebut telah didirikan Golkar pada tahun 1978 silam. Untuk itu, saat ini MDI sudah menjadi ormas yang mandiri dan afiliasi politiknya kepada Golkar dan secara otomatis orientasi politiknya akan mengikuti garis dari partai Golkar

“Kami berharap, kan domainnya Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), nah harapan kita Pak Airlangga sebagai Ketua Umum Partai Golkar dan partai yang besar saya kira punya change atau kesempatan untuk itu. Nah yang penting bisa menjaga keutuhan bangsa dan menjaga masyarakat. Besok kalau gak salah KIB-nya di Ujung Pandang Makasar,” pungkasnya. (den)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *