Cegah Banjir, Warga Kadudampit Bersihkan Sampah

Warga dan pemerintah desa saat gotong royong membersihkan sampah di selokan dan sepanjang ruas jalan serta tempat publik lainnya.

KADUDAMPIT — Memasuki musim hujan, seluruh pemerintah desa yang ada di Kecamatan Kadudampit bekerjasama dengan warga sekitar, menggelar aksi bersih-bersih sampah di selokan dan sepanjang ruas jalan serta tempat publik lainnya,  (12/1).

Kegiatan bersih-bersih sampah tersebut, sengaja dilakukan sebagai salah satu bentuk upaya pemerintah untuk mengantisipasi bencana banjir, seiring dengan datangnya tingginya intensitas musim hujan pada Januari 2020 ini.

Bacaan Lainnya

Camat Kadudampit, Zaenal Abidin mengatakan, aksi bersih-bersih ini, telah digagas oleh 9 pemerintah desa yang ada di Kecamatan Kadudampit. Yakni Desa Cikahuripan, Cipetir, Citamiang, Gede Pangrango, Kadudampit, Sukamaju, Sukamanis, Undrus Binangun dan Desa Muaradua.

“Kegiatan bersih-bersih ini dilakukan untuk mengantisipasi agar selokan tidak dipenuhi sampah serta tidak tersumbat dan tidak menjadi penyebab banjir,” jelas Zaenal kepada Radar Sukabumi, (12/1).

Aksi bersih-bersih sampah tersebut, sambung Zaenal, melibatkan puluhan warga dan tokoh pemuda. Mereka bergotong royong membersihkan saluran yang mengalami pendangkalan akibat timbunan lumpur, sampah dan rerumputan yang tidak pernah dibersihkan selama musim kemarau.

“Tumpukan sampah bila tidak dibersihkan, maka akan membuat aliran air di selokan menjadi tersendat. Sehingga ketika hujan tiba, air akan meluap dan meredam ruas jalan,” ujarnya.

Seorang warga Desa Undrus Binangun, Kecamatan Kadudampit, Mohammad Hapid (37) mengatakan, tumpukan sampah menyendat saluran air itu, selain dapat mengakibatkan bencana banjir, juga telah menyebabkan pasokan air tidak berjalan maksimal untuk mengairi beberapa kolam ikan milik warga sekitar.

“Untuk itu, warga bersama pemerintah Desa Undrus Binangun erinisiatif kerja bakti untuk bersih-bersih sungai,” ujarnya.

Tumpukan sampah yang menumpuk di sepanjang selokan dan ruas jalan Undrus Binangun, mulai diangkat oleh warga bersama petugas desa menggunakan karung dan sejumlah peralatan lainnya untuk dibuang di lahan kosong yang tidak jauh dari lokasi selokan. “Setelah dirasa mengering, sampah kemudian dibakar oleh warga,” timpalnya.

Sampah selain membuat kawasan setempat menjadi kumuh juga dapat menimbulkan penyakit. Apalagi, saat cuaca ekstrim seperti ini, tumpukan sampah sering dijadikan sarang untuk jentik nyamuk yang membawa virus Demam Berdarah Dengue (DBD).

“Pembersihan sampah ini dilakukan untuk mencegah luapan sungai yang dapat menyebabkan banjir,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *