BUMDES Sukajaya Modali Pengrajin Anyaman Bambu

Sekretaris Desa Sukajaya, Cece Purnama
Sekretaris Desa Sukajaya, Cece Purnama saat menunjukan keranjang anyaman bambu hasil tangan kreatif warganya.

SUKABUMI – Desa Sukajaya, Kecamatan Sukabumi, merupakan salah satu desa yang menjadi sentral kerajinan bambu di Kabupaten Sukabumi.

Bahkan, hampir 65 persen warga desa tersebut menjadikan kerajinan bambu sebagai penghasilan tambahan di samping pertanian.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Desa Sukajaya, Cece Purnama mengatakan,menganyam bambu adalah salah satu keahlian turun menurun bagi warga Desa Sukajaya.

Tak hanya melestarikan budaya, di tangan warga yang kreatif yang merupakan warisan leluhur itu, mampu mendongkrak perekonomian.

“Hampir setiap kedusunan yang ada di wilayah Desa Sukajaya setiap harinya membuat kerajinan anyaman bambu. Seperti membuat keranajang untuk makanan dan minuman,” jelas Cecep kepada Radar Sukabumi, Jumat (21/2).

Di Desa Sukajaya, ujar Cecep, tanaman bambu sangat mudah ditemukan di setiap perkebunan. Untuk memanfaatkan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang ada, maka pemerintah Desa Sukakaya bersama Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) melakukan kerjasama untuk menjual hasil prodak dari kerajinan anyaman itu.

“Awalnya, keranjang bambu ini kami jual ke pabrik mochi yang merupakan salah satu ciri khas makanan Sukabumi.

Namun, sekarang kita jual anyaman itu ke berbagai toko kue di Sukabumi. Kebanyakan, mereka menggunakan anyaman bambu ini untuk dijadikan kantong makanan tradisional. Seperti wajit dan ranginang,” bebernya.

Warga Desa Sukajaya, ujar Cece, selain membuat anyaman bamboo untuk alat-alat dapur, juga melakukan inovasi menjadikan anyaman bambu sebagai bahan dasar berbagai souvenir kekinian.

“Tidak hanya itu, warga disini juga membuat kerajinan dari anyaman bambu untuk membuat kerangka layang-layang,” bebernya.

Dalam sehari, satu pengrajin anyaman bambu bisa menghasilkan sebanyak 150 sampai 200 keranjang makanan berukuran sekitar 10 x 10 centimeter.

“Alhamdulillah, ini bisa menjadi penghasilan tambahan warga. Dalam sebulan, per orangnya bisa meraup keuntungan mulai dari Rp1 juta sampai Rp1,5 juta,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *