RADAR SUKABUMI – Puluhan remaja asal Kabupaten Sukabumi mengikuti ujian seleksi calon penerima beasiswa dari program Satu Kecamatan Satu Sarjana (Sakena) di Aula Baznas Kabupaten Sukabumi, Kecamatan Cisaat, Rabu (20/07).
Ketua Baznas Kabupaten Sukabumi H. Unang Sudarma melalui Kepala Divisi Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas Kabupaten Sukabumi, Muhammad Kamaluddin mengatakan, dalam seleksi ini para peserta diuji hafalan Alquran, terutama juz 30. Selain itu, untuk menghasilkan peserta yang berkualitas dalam ujian, Baznas menggandeng LPTQ Kabupaten Sukabumi sebagai tim penguji.
“Bantuan Satu Kecamatan Satu Sarjana ini, sangat penting bagi Baznas dalam rangka mengintervensi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas serta kapasitasnya dalam dunia pendidikan,” kata Muhammad Kamaluddin kepada Radar Sukabumi, Rabu (20/07).
Menurutnya, dengan pendidikan yang baik, maka mereka bisa memiliki kesempatan untuk bekerja yang baik. Sehingga mereka nantinya memiliki penghasilan yang baik dan meningkatkan status sosialnya, dari warga yang kurang mampu menjadi warga yang mampu, minimal warga yang berpenghasilan menengah. Sementara untuk anggaranya sendiri, bersumber dari zakat mal yang merupakan zakat yang dititipkan ke Baznas Kabupaten Sukabumi dari para muzaki di Kabupaten Sukabumi. “Iya, terutama dari zakat ASN yang ada di Kabupaten Sukabumi,” paparnya.
Tujuan dari beasiswa gratis, Baznas menginginkan mahasiswa di Sukabumi terutama pada keluarga yang tidak mampu bisa mengenyam pendidikan hingga selesai. Untuk itu, Baznas melakukan intervensi dengan mengundang seluruh mahasiswa tidak mampu yang berdomisili Sukabumi dan berkuliah di Sukabumi untuk ikut program beasiswa Sakena.
“Sakena itu, merupakan salah satu program unggulan dari Baznas Kabupaten Sukabumi,” tandasnya.
Pihaknya menambahkan, dari data yang masuk ke Baznas Kabupaten Sukabumi, sekira 55 orang yang telah mengikuti ujian seleksi calon penerima beasiswa dari program Sakena. Dari 55 peserta tersebut, berasal dari 32 kecamatan se-Kabupaten Sukabumi. Selain itu, mereka juga merupakan perwakilan dari 12 kampus yang tersebar di Kabupaten Sukabumi.
“Mudah-mudahan dengan adanya program ini mereka yang kesulitan untuk pembayaran SPP bisa terbantu dalam mewujudkan cita-citanya untuk menjadi sarjana. Iya, ini tentunya bisa menjadi solusi bagi mereka,” pungkasnya. (den/d)
