Tujuannya ialah memastikan kejelasan tentang siapakah yang selanjutnya akan ditunjuk untuk merawat anak-anak untuk menjamin akses pendidikan mereka, dan melindungi mereka dari ancaman perkawinan anak dan perdagangan anak. Mitigasi ini perlu terutama jika anak yang ditinggalkan masih balita atau berada pada usia anak.
“mulai dari Putus sekolah, perkawinan anak, dan adopsi ilegal masih potensi, tetapi ini mungkin sekali terjadi jika kita tidak berhasil menanggulangi pandemi Covid-19 ini dan jika tidak ada mitigasi risiko baik di internal keluarga inti, komunitas, maupun negara,” katanya.
“Mungkin banyak orang juga enggak ngeh tentang bagaimana pandemi ini telah membuat anak-anak di bawah umur kehilangan salah satu atau kedua orang tuanya. Pemerintah tampaknya belum menyadari bahwa anak-anak ini butuh pertolongan dan perlidungan,”tandasnya