Alhamdulilah, Puluhan korban Keracunan Massal di Jampangtengah Kondisinya Membaik

EVAKUASI : Petugas gabungan saat mengevakuasi warga yang keracunan massal usai menyantap es cendol pada buka puasa di Kedusunan Kubang, Desa Sindangresmi, Kecamatan Jampangtengah.

JAMPAMGTENGAH — Dua pasien dari 47 korban keracunan massal asal warga Desa Sindangresmi dan Desa Tanjungsari, Kecamatan Jampangtengah, kini kondisinya sudah berangsur membaik. Bahkan, pada Senin (10/05/2021), dua pasien yang berjenis kelamin perempuan berusia 50 tahun dan pasien laki-laki berusia sembilan tahun, kini mereka sudah dipulangkan ke rumahnya masing-masing.

Kepala Puskesmas Jampangtengah, dr Imanuel kepada Radar Sukabumi mengatakan, dari jumlah total 47 warga yang mengalami keracunan ini, 18 pasien diantaranya telah dirawat di Puskesmas Jampangtengah. “Namun, dari 18 pasien ini dua pasien lagi kondisinya kritis. Tetapi, setelah dilakukan penindakan tim medis secara intensif, akhirnya dua pasien itu sekarang sudah bisa berkumpul kembali dengan keluarganya. Karena kondisinya sudah dinyatakan sembuh,” kata dr Imanuel kepada Radar Sukabumi pada Senin (10/05/2021).

Bacaan Lainnya

Menurut Imanuel, dugaan sementara penyebab keracunan massal ini, terjadi karena warga menyantap es cendol saat buka puasa pada Rabu (05/05/2021) lalu. Namun, untuk memastikan hal tersebut, Puskesmas Jampangtengah sudah berupaya maksimal. Selain menangani korban, juga telah mengambil sample untuk dilakukan pemeriksaan di laboratorium.

“Iya, samplenya sudah diambil, kebetulan sample itu diambil sama Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi bagian surpelen pada malam hari saat kejadian keracunan,” bebermya.

Lebih lanjut ia menjelaskan, petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi telah mengambil semple berupa es cendol dan air sumur yang dijadikan campuran oleh pedagang keliling itu.

“Semua samplenya sudah di kirim ke Labkesda Provinsi Jawa Barat. Tetapi, sampai sekarang hasilnya belum keluar. Iya, mungin satu minggu dari hari ini baru bisa diketahui hasilnya,” bebernya.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *