89 Ribu Warga Kabupaten Sukabumi Pengangguran, Ini yang Dilakukan Disnakertrans

Disnakertrans Kabupaten Sukabumi.
PELATIHAN : Ratusan peserta saat mengikuti pelatihan berdasarkan unit kompetensi program pelatihan kerja dan produktifitas tenaga kerja di UPTD BLK Disnakertrans Kabupaten Sukabumi.

SUKABUMI –  Jumlah pengangguran di Kabupaten Sukabumi pada 2021 terdapat 89.498 yang didominasi kaum laki-laki sebanyak 57.137 dan perempuan 32.361 orang.

Hal demikian, disampaikan Kepala Disnakertrans Kabupaten Sukabumi, Usman Jaelani saat melakukan penutupan pelaksanaan pelatihan kerja dan produktifitas tenaga kerja pada Senin (12/12).

Bacaan Lainnya

Untuk itu, dalam mengikis angka pengangguran, Dinas Tenaga Kerja dam Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Sukabumi, menggelar pelatihan berdasarkan unit kompetensi program pelatihan kerja dan produktifitas tenaga kerja di UPTD BLK Disnakertrans Kabupaten Sukabumi.

“Jumlah tersebut, belum ditambah dengan adanya pemutusan hubungan kerja (PHK) yang saat ini masih kita data,” kata Usman Jaelani pada Senin (12/12).

Bertambahnya jumlah usia kerja dan jumlah PHK semakin menambah pula jumlah pengangguran di Kabupaten Sukabumi. Hal tersebut, merupakan suatu tantangan yang harus disikapi secara arif dan bijaksana.

“Besar harapan saya dengan kondisi yang terjadi saat ini dapat dijadikan suatu momentum. Sehingga, sinergitas program anatar perangkat daerah lebih optimal,” ujarnya.

Pengetasan pengangguran yang akan berdampak pada kesejahteraan masyarakat, ujar Usman, bukan hanya tanggung jawab Disnakertrans Kabupaten Sukabumi saja. Tetapi, hal tersebut merupakan tanggungjawab bersama dalam penanggulangannya. Terlebih lagi, Usman meyakini apabila semua perangkat daerah mampu bersinergi dalam program yang dilakukan setahap demi setahap. Maka, kesejahteraan masyarakat Kabupaten Sukabumi dapat ditingkatkan.

“Keberadaan balai latihan kerja dalam meningkatkan kompetensi masyarakat dapat dijadikan sebagai modal awal atau dasar yang mana apabila peserta pelatihan agar ditindaklanjuti oleh berbagai program,” ujarnya.

Sebab itu, dalam menanggulangi masalah pengangguran dan PHK yang berujung pada kesejahtetaan masyarakat, semua pihak harus bekerjasama melalui sinergitas program perangkat daerah yang digodog dalam perencanaan pembangunan daerah yang lebih mengarahkan atau guidance para alumni pelatihan agar mampu lebih bedaya saing guna akan keberhasilan kompetensinya dengan menciptakan lapangan kerja sendiri.

Antara lain didorong melalui program Usaha Kecil Menengah (UKM), Industri Kecil Menengah (IKM) ataupun bisa didorong melalui pemberayaan BUMDes.

“Selain itu, bagi para peserta pelatihan ini, semoga ilmu yang didapatkan selama mengikuti pelatihan bisa diimplementasikan dan dapat bermanfaat serta dijadikan salah satu bekal untuk hidup dan penghidupan yang lebih baik lagi,” pungkasnya. (den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *