PALABUHANRATU – Pada tahun ini, 148 bangunan ludes terbakar di wilayah Kabupaten Sukabumi. Berbagai macam hal yang menjadi penyebabnya.
Namun yang pasti, jumlah ini naik 200 persen dibanding dengan jumlah pada tahun sebelumnya.
“Pada tahun lalu, jumlah bangunan yang terbakar hanya 79. Tapi tahun ini, jumlahnya meningkat. Mayoritas penyebabnya korsleting listrik dan lupa mematikan kompor,” ujar Staf Bidang Pengendalian dan Sarana Damkar Kabupaten Sukabumi, Uus Sumarna kepada Radar Sukabumi, kemarin.
Sebagai sarana pendukung dalam mengantisipasi dan penanganan bencana kebakaran, Uus menyebutkan saat ini terdapat 12 unit kendaraan pemadam kebakaran.
Meskipun jumlah sangat terbatas, namun kinerja Damkar dalam menangani kebakaran tetap optimal.
“Meskipun terbatas, tapi kinerja harus otpimal. Kami pantrang pulang, sebelum api padam,” pungkasnya.
Kepala Seksi (Kasi) Sarana dan Prasarana Damkar Kabupaten Sukabumi, Yudi Darmawan menambahkan, fasilitas yang tersedia saat ini terbilang masih kurang.
Hal itu mengingat luas wilayah Kabupaten Sukabumi begitu sangat luas. Ditambah ada beberapa mobil operasional Damkar yang tak lulus KIR akibat tak laik beroperasi.
“Mobil tua itu buatan 1996 dan 1994. Kami khawatirnya pas ada insiden besar. Karena setiap ada kebakaran besar pasti sekitar lima unit mobil pengangkut air itu dikerahkan,” akunya.
Mengingat saat ini masih rawan terjadi kebakaran, Yudi berharap masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan kehati-hatiannya.
Selain itu, supaya mempercepat penanganan, bila terjadi kebakaran harap segera melapor.
“Kami berharap, setiap ada kejadian kebakaran sekecil apapun, warga segera melapor untuk mempercepat penanganan. Selain itu, kewaspadaan dan kehati-hatiannya harus kita tingkatkan,” pungkasnya. (ryl/t)
