RADARSUKABUMI.com – Tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Bogor pada Senin (24/02), menimbulkan sejumlah bencana di sejumlah wilayah. Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, setidaknya ada tiga peristiwa longsor yang terjadi akibat tingginya curah hujan yang mengguyur Kota Bogor sejak kemarin pagi hingga sore hari.
Kepala Stasiun Meteorologi Citeko Bogor, Asep Firman Ilahi, mengatakan tingginya intensitas curah hujan seperti ini diperkirakan akan terus berlangsung hingga Jumat (28/02) mendatang.
Hal ini lantaran adanya bibit Siklon Tropis di Samudera Hindia, sebelah selatan NTB. Hal ini yang mendorong terbentuknya kawasan konvergensi (pumpunan angin) memanjang dari Sumatera Selatan hingga selatan Jawa Barat.
“Kondisi ini menyebabkan wilayah kabupaten Bogor diguyur hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang,” paparnya.
Dirinya juga meminta kepada masyarakat agar selalu waspada dengan segala kemungkinan yang dapat terjadi.
“Berdasarkan pantauan kami, cuaca seperti ini akan berlangsung hingga lima hari kedepan. Maka dari itu kami minta kepada masyarakat agar selalu waspada dengan segala kemungkinan yang terjadi,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor, Priyatna Syamsah, mengatakan untuk wilayah Kota Bogor ada tiga lokasi longsor yaitu, di Kampung Babakan Perumnas RT 10/06 Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur. Jalan Raya Semplak RT 02/13 Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat. Di Kampung Cemplang Baru, RT 05/13 Kelurahan Cilendek Barat, Kecamatan Bogor Barat.
“Rentang waktu kejadianya antar pukul 10:00 WIB, sampai pukul 14:30 WIB. Dari tiga lokasi berbeda ada lima Kepala Keluarga (KK) yang terdampak, dengan jumlah 16 jiwa. Alhamdulilah, peristiwa ini tidak ada korban jiwa maupun korban luka. Namun kerugian diperkirakan mencapai puluhan juta rupiah, masih kita hitung pastinya,” bebernya.
Secara umum, dari tiga lokasi bencana tersebut semuanya sudah ditangani pihaknya. Hingga kini, petugas BPBD sudah mengevakuasi warga yang terdampak longsor dari tiga lokasi berbeda tersebut.
“Sudah kami tangani, dan kami lakukan evakuasi agar para korban segera mengungsi ke tempat yang lebih aman. Takut adanya longsor susulan, mengingat hujan juga masih mengguyur Kota Bogor,” ucap dia.
Sementara itu, Lurah Cilendek Barat, Mardi, mengatakan bagi para korban pihaknya menyarankan untuk menempati Rusunawa Menteng. Tapi warga menolak dan akan tinggal bersama keluarganya.
“Korban jiwa tidak ada. Kejadian rumah ambruk di RT 05 ada 2 KK dihuni 7 jiwa dan RT 02 dekat lampu merah 1 KK dihuni 4 jiwa,” katanya.
Solusi kedepan lanjut dia, karena eksisting lokasi rumah ada tebing jalan dan sungai sehingga tidak bisa melalui program RTLH. Yang pasti kata dia warga sudah dievakuasi.