RADARSUKABUMI.com, – BANDUNG – Eks Kalapas Sukamiskin Bandung, Wahid Husen selain sebagai terdakwa, dia juga dihadirkan sebagai saksi dari terdakwa Fahmi Darmawansyah. Dalam kesaksiannya Wahid menceritakan awal dirinya menjadi Kalapas hingga adanya suap izin keluar dan fasilitas mewah di dalam Lapas.
Wahid Husen mengaku mengetahui adanya kabar jual beli kamar sel dan fasilitas mewah di ruang kamar warga binaan Lapas Sukamiskin. Bahkan dia sudah perintahkan bawahannya untuk mendalami kabar itu. Namun tidak pernah ditindaklanjuti secara serius.
Dalam kesaksiannya di ruang sidang Pengadilan Negeri Bandung, Wahid Husen mengetahui adanya fasilitas mewah di kamar narapidana dari informasi media. Selain itu, juga mengetahui ada isu kegiatan jual beli ruang tahanan dengan harga yang mencapai Rp 1 miliar.
“Sebelumnya tahu dari media. Saya jadi kalapas saya pernah menelusuri dan menyusun (bawahan) untuk cek. Isunya sampai Rp 1 miliar punya Setnov (Setya Novanto),” kata Wahid di PN Bandung, Rabu (23/1).
Kemudian hakim menanyakan soal tindaklanjut penelusuran tersebut. Wahid menjawab dengan sedikit gugup dan menyatakan tidak ada lanjutan berupa laporan. “Tidak ada tindak lanjutnya, enggak sempat, saya ada kesibukan lain,” ungkapnya.
Selain itu, keberadaan fasilitas lain di Lapas seperti saung, sudah ada sejak dirinya bertugas sebagai Kalapas Sukamiskin. Namun kepemilikan saung mayoritas dikuasai oleh narapidana tipikor.
(net)
