Sungai Cidurian Bogor Meluap, BMKG Ungkap Hasil Analisis

Luapan Sungai Cidurian Kabupaten Bogor
Luapan Sungai Cidurian Kabupaten Bogor yang menyebabkan banjir di sejumlah desa Senin (6/9/2021) sore.

BOGOR – Hujan sedang hingga lebat dengan intensitas terus-menerus membuat Sungai Cidurian Kabupaten Bogor, Senin (6/9/2021) sore, meluap.

Berdasarkan analisis kondisi atmosfer dan pengukuran curah hujan, dapat disimpulkan bahwa banjir yang terjadi karena luapan air Sungai Cidurian di wilayah Bogor Barat diakibatkan oleh hujan.

Bacaan Lainnya

Hujan itu memiliki intensitas sedang hingga lebat, terjadi pada siang menjelang sore hingga malam hari cukup merata di sekitar wilayah DAS Cisadane bagian hulu (Bogor barat dan Bogor selatan bagian barat), dan bagian hilir (Bogor Utara hingga Tangerang Selatan).

“Data curah hujan maksimum yang tercatat pada ARG Cikasungka (hulu DAS Cisadane) sebesar 18.8 mm/jam (pukul 16.00 – 17.00 WIB), ARG Sukajaya sebesar 31.6 mm/jam (Pukul 16.00 – 17.00) termasuk kriteria hujan lebat,” tulis BMKG dalam rilisnya.

Kondisi Dinamika Atmosfer

Analisis kondisi dinamika atmosfer terkini adanya pola pusat tekanan rendah di sebelah barat Sumatera yang menyebabkan terjadinya pertemuan perlambatan angin di sekitar Laut Jawa sebelah Barat hingga Selatan Jawa Barat.

Terdapat pertumbuhan awan konvektif yang dipicu oleh pemanasan pada siang hari serta didukung oleh kondisi lokal Bogor yang cukup kuat, yakni indeks labilitas udara.

Nilai kelembaban udara (RH) lapisan 850 mb hingga 500 mb yang lembab (60 – 95 %,) sehingga meningkatkan potensi pertumbuhan awan konvektif yang menyebabkan hujan dengan intensitas sedang – lebat di wilayah Bogor.

Banjir Bandang Sungai Cidurian, Ini Data Warga Mengungsi dan Terdampak

Seperti yang diketahui, luapan Sungai Cidurian menyebabkan banjir di Desa Kalong Sawah Kecamatan Jasinga, Desa Sukamaju Kecamatan Cigudeg.

Juga Desa Urug Kecamatan Sukajaya, Desa Malasari dan Nanggung Kecamatan Nanggung.

Banjir menggenangi 12 rumah dengan 32 KK serta 37 Jiwa.

Satu unit rumah mengalami rusak berat atas nama Dotoy Sudrajat (1 KK/4 Jiwa).

Warga yang terdampak terpaksa harus mengungsi yakni sebanyak 2 KK/7 Jiwa.

Pondok Pesantren Darussalam juga ikut terendam.

Sebanyak 50 santri dan guru di Ponpes Darussalam terisolir karena jembatan utama terbawa arus.

Selain merendam rumah warga, banjir juga merusak fasilitas umum, di antaranya satu unit tiang listrik terbawa sungai.

Jalan sepanjang 8 meter longsor di Desa Malasari Kecamatan Nanggung.

Jembatan penghubung Desa Urug Kecamatan Sukajaya dengan Desa Nanggung juga rusak diterjang banjir. Kemudian Jembatan penghubung Kampung Cigowong Desa Sukamaju (Cigudeg).

Juga jembatan penghubung ke Pesantren Darussalam Kampung Parung Sapi Desa Kalong Sawah (Jasinga) serta Jembatan di Citalahab Desa Malasari (Nanggung) juga jadi korban keganasan luapan Sungai Cidurian. (RB/pojokbogor)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *