Dua Warga Karawang Tewas Keracunan Nasi Kotak Acara Pengajian

Keracunan Makanan Meninggal
Korban tewas yang diduga keracunan nasi kotak, Arif Fauzan (18) warga Kampung Mekarsari RT 02 RW 07, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru, sedang dimakamkan, kemarin. Dia korban kedua setelah sebelumnya ada juga yang dinyatakan meninggal.

KARAWANG – Petaka nasi kotak muharaman di Desa Cikampek Utara, Kecamatan Kotabaru, berlanjut. Kemarin, korban meninggal bertambah yaitu Arif Fauzan (18) warga Kampung Mekarsari RT 02 RW 07, Desa Wancimekar, Kecamatan Kotabaru. Begitu pun dengan korban yang dirawat bertambah menjadi 84 orang.

Salah satu keluarga korban, Usnandar mengatakan, awalnya Arif menyantap nasi kotak yang ia dapat dari pengajian yang digelar di Desa Cikampek Utara. “Pokoknya Arif makan nasi kotak itu sebelum magrib, hari Kamis lalu,” ucapnya kepada Radar Karawang, Senin (6/9).

Bacaan Lainnya

Ia menambahkan, beberapa jam kumudian Arif merasakan mual dan sakit pada bagian perut, namun pihak keluarga menganggap bahwa itu sakit biasa, sehingga hanya mengandalkan obat yang dibeli dari warung. Setelah korban pertama meninggal dengan gejala yang sama, pihak keluarga baru menyadari ada dugaan keracunan. “Jadi Sabtu pagi baru dibawa sama keluarga ke RS Izza, kebetulan korban pertama yang meninggal itu tetangga korban kedua ini,” tambahnya.

Ia mengaku, saat membawa Arif ke rumah sakit, kondisi Arif sudah lemas. Bahkan Sabtu malam Arif mengalami kritis dan mendapatkan penanganan di ruang ICU. Sampai akhirnya Arif menghembuskan nafas terakhirnya pada Minggu sore. “Beliau meninggal sekitar pukul 07.30 habis Isya,” akunya.

Masih dikatakannya, rasa duka dirasakan oleh pihak keluarga karena Arif meninggal dengan waktu yang tidak lama. Tentunya ia selaku keluarga Arif, meminta dan membuktikan dugaan keracunan tersebut. “Saya cuma ingin tahu saja, kalau memang keracunan, jenis racun apa yang membuat dua orang ini meninggal dan sebagian masih dalam perawatan,” katanya.

Sementara itu, kakek korban, Nena mengungkapkan, dilihat dari gejala dan reaksi, racun tersebut memberikan efek yang sangat sakit, karena korban sempat diikat kedua tangannya saat di rumah sakit. Namun tali putus karena tidak kuat menahan korban yang tengah kesakitan. “Sebelum meninggal, Arif juga sempat bilang perutnya terasa sakit seperti dicobak-cabik,” pungkasnya.

Kepala Puskesmas Cikampek Utara Nenden Maulina menuturkan, Sabtu lalu korban keracunan yang diduga dari konsumsi acara pengajian muharam di Majelis Taklim Nurul Huda, Desa Cikampek Utara, sebanyak 43 orang. Namun pada pada Sabtu malam korban bertambah menjadi 77 orang.

Tidak sampai disitu, lanjut Nenden, Minggu pagi pihaknya mendapatkan kembali laporan tambahan warga yang menjadi korban dugaan keracunan sebanyak empat orang. Bahkan pada siang harinya, ada lagi tambahan tiga orang.
“Total sampai kami tutup laporan tercatat 84 orang. Data sudah kami sampaikan kepada kepala Dinas Kesehatan Karawang,” tuturnya.

Nenden mengatakan, hampir semua korban yang diduga keracunan dari makanan tersebut mengalami gejala yang sama yaitu pusing, mual dan diare. Karena di puskesmasnya tidak melayani rawat inap, pasien yang menjadi korban dugaan keracunan itu dirawat di beberapa puskesmas terdekat seperti Puskesmas Kotabaru, Puskesmas Cikampek, Puskesmas Jatisari dan beberapa rumah sakit terdekat. “Ada yang di Izza, Karya Husada, Helsa. Korban yang meninggal dunia tadi yang dirawat di RS Izza berusia 19 tahun. Gejalanya sama, mual, pusing dan sakit di bagian perut,” ujarnya.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengatakan, pihaknya sudah memeriksa 10 orang saksi dan mengirimkan sampel darah, urine serta sisa makanan yang diduga menjadi penyebab keracunan ke Puslabfor Mabes Polri.

Apabila ada unsur-unsur sesuai dengan Pasal 359 mengarah ke seseorang yang dikuatkan dengan alat bukti, maka akan ada tersangka dalam kasus tersebut.

“Hari ini (kemarin) mulai hari kerja, jadi kayaknya baru hari ini mulai dites sama labfornya. Belum tahu berapa hari tergantung banyaknya kerjaan labfor,” ujarnya. (mal/nce)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *