BANDUNG – Terkait keputusan apakah akan bergabung dengan partai politik atau tidak menjelang Pilpres 2024, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil akan melaksanakan istikharah.
”Jadi, saya masih istikharah terus terang. Kalau lanjut ke gubernur juga periode kedua, mungkin posisinya sudah berpartai juga. Partai mana, mungkin pada 2022 mungkin akan saya sampaikan, istikharah mana yang pas dulu,” kata Ridwan Kamil seperti dilansir dari Antara di Bandung.
Selama ini, rekam jejak politik Ridwan Kamil meliputi mengikuti Pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung dan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jabar melalui jalur non partai.
Akan tetapi, Ridwan Kamil didukung sejumlah partai politik di dua pemilihan kepala daerah tersebut.
Menjelang Pilpres 2024, hasil sejumlah lembaga survei memunculkan nama Ridwan Kamil sebagai salah satu kandidat calon presiden.
Walaupun sejumlah pengamat politik beropini jika langkah Ridwan Kamil akan berat apabila melaju ke Pilpres 2024 tanpa didukung partai politik.
Ridwan Kamil dalam berbagai kesempatan menemui sejumlah ketua umum partai politik sehingga pertemuan mereka menimbulkan beragam opini publik.
Pertemuan terbaru antara Ridwan Kamil dengan Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan di Nusa Dua, Bali.
Kemudian, sebelumnya Ridwan Kamil sempat bertemu dengan ketua umum dan petinggi Gerindra, PKS, dan partai lainnya.
”Saya mah ‘kan prinsipnya dalam politik prinsipnya harus menjaga hubungan baik ke semua pihak. Jadi ingat enggak ketika saya bertemu dengan Pak AHY lalu dengan Pak Airlangga hampir semua ketua partai juga pernah silaturahmi,” ucap Ridwan Kamil.
Dia menjelaskan, kemarin dengan PAN mengundang di Bali dan minggu depan diundang PPP di Semarang.
”Jadi, intinya saya menghormati undangan, memang tidak bisa dihindari ya kalau acara politik, partai politik, selalu ada pertanyaan yang mengarah ke (Pilpres) 2024,” tutur Ridwan Kamil. (jpc/pojokjabar)
