Ribuan KPM Serbu Cikaopark

PURWAKARTA – Sekitar 2000-an Keluarga Penerima Manfaat (KPM) Program Keluarga Harapan (PKH) se Kabupaten Purwakarta padati Taman Cikaopark di Desa Cisalada Kecamatan Jatiluhur, Kamis (8/3). Ribuan keluarga penerima manfaat PKH yang berasal dari 192 desa/kelurahan di 17 kecamatan itu mengikuti sejumlah acara yang digelar Forum Pendamping PKH Kabupaten Purwakarta, mulai dari; jalan sehat, donor darah, santunan anak yatim, pemeriksaan kesehatan gratis dan makan siang bersama bersama ribuan KPM.

Dalam agenda tersebut, nampak hadir sejumlah perwakilan dar Kemensos, Korwil PKH Jabar dan Dinas Sosial setempat. “Di Purwakarta, ini baru pertama kali digelar, acaranya Gebyar PKH Purwakarta 2018. Selain silaturahmi, digelar juga bazar hasil produksi dari pemberdayaan KPM di 17 kecamatan,” ujar Ketua Forum Pendamping PKH Kabupaten Purwakarta, Deni Yusuf, kepada awak media.

Menurut Deni, PKH adalah program perlindungan sosial yang memberikan bantuan tunai kepada Rumah Tangga Sangat Miskin (RTSM) dan bagi anggota keluarga RTSM diwajibkan melaksanakan persyaratan dan ketentuan yang telah ditetapkan. “Program ini, dalam jangka pendek bertujuan mengurangi beban RTSM dan dalam jangka panjang diharapkan dapat memutus mata rantai kemiskinan antar generasi. Sehingga generasi berikutnya dapat keluar dari perangkap kemiskinan,” tuturnya.

Selain itu, pelaksanaan PKH juga mendukung upaya pencapaian tujuan pembangunan millenium. Lima komponen tujuan MDG’s yang akan terbantu oleh PKH diantaranya pengurangan penduduk miskin dan kelaparan, Pendidikan Dasar, Kesetaraan Gender, Pengurangan angka kematian bayi dan balita serta Pengurangan kematian ibu melahirkan.

Deni juga mengungkapkan dampak PKH dalam menurunkan kemiskinan dan kesenjangan akan sangat dirasakan jika PKH dilaksanakan secara terintegrasi dengan program perlindungan sosial lainnya. “Dengan pendekatan holistik, PKH diharapkan dapat berkontribusi besar dalam penurunan kemiskinan sesuai dengan target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menjadi tujuh hingga delapan persen dan penurunan indeks gini rasio menjadi 0,36 persen pada tahun 2019,” ujarnya. [bon]

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *