HRD Dayacipta Babak Belur

HRD Daya Cipta
Kepala Bagian HRD dan GA PT Dayacipta Kemasindo Muhalid Muzakar dirawat usai dikeroyok.

KARAWANG Seorang kepala bagian HRD dan GA PT Dayacipta Kemasindo di Telukjambe Barat, Muhalid Muzakar, diduga menjadi korban pengeroyokan sekelompok oknum ormas.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, peristiwa tersebut terjadi pada Jumat (29/10) sekitar pukul 19.00 WIB di dekat lokasi pabrik. Akibatnya, Muhalid Muzakar mengalami luka di bagian wajahnya.

Bacaan Lainnya

Manager HRD dan Legal PT Dayacipta Kemasindo Hengky Hendratno mengatakan, hasil pemeriksaan medis dan visum menunjukkan, korban mengalami luka lebam di bagian mata, gigi patah dan bagian tulang hidungnya patah.

“Korban saat ini masih menjalani perawatan di RSUD Karawang. Karena dikeroyok oleh oknum ormas dengan menggunakan batu,” katanya kepada Radar Karawang.

Hengky menuturkan, pengeroyokan terhadap salah satu HRD di perusahaannya itu berawal saat korban keluar dari pabrik dan hendak pulang menuju rumah. Sekitar 30 meter dari gerbang pabrik yang berlokasi di Dusun Calung, Desa Karangmulya, Kecamatan Telukjambe Barat tersebut, korban tiba-tiba diberhentikan dan kemudian langsung dikeroyok oleh sekelompok orang yang menggunakan seragam ormas.

“Diduga sudah merencanakan. Di depan pagar pabrik, Pak Muhalid langsung diberhentikan dan diserang sekitar 20 orang,” tuturnya.

Ditambahkannya, pengeroyokan terhadap Muhalid ini diketahuinya dilakukan oleh dua orang pria yang bertempat tinggal tidak jauh dari lokasi pabrik.

Hengky menduga, motif penyerangan terhadap Kabag HRD PT Dayacipta Kemasindo ini buntut dari pemutusan kerjasama pengelolaan limbah non B3.

Menurutnya, sejak 2011 lalu pihak perusahaan menjalin kerjasama limbah. Namun karena kontrak kerjasama sudah habis, perusahaan menjalin kerjasama dengan Karang Taruna dan kepala desa setempat.

“Ada sekitar 6 bulan lalu dan sebenarnya tidak ada masalah. Kita memutus kerjasama dengan baik dan memang waktunya sudah selesai sesuai perjanjian. Dari sana mungkin mereka tidak puas,” ucapnya.

Hengky juga menjelaskan, beberapa orang yang terlibat dugaan pengeroyokan itu sehari-harinya beraktivitas di samping pabrik Dayacipta Kemasindo.

Karena ada lahan kosong seluas 3.000 meter persegi milik PJT wilayah 1. Pihaknya, kata Hengky, telah mengirimkan surat tertulis kepada GM PJT Wilayah 1 Bekasi terkait aktivitas di dekat pabriknya itu.

Sebab dengan adanya aktivitas parkir truk-truk besar, membuat jalan yang sudah diperbaiki perusahaannya cepat rusak.

Atas dugaan pengeroyokan tersebut, lanjut Hengky, pihak korban sudah membuka laporan polisi (LP) pada Sabtu (30/10) dini hari, dengan nomor: LP.B/1523/X/2021/SPKT/Polres Karawang/Polda Jawa Barat. “Pelapor kakak korban yaitu Ir Muskab Muzakkar,” ujarnya.

Masih dikatakan Hengky, saat ini kasus tersebut telah ditangani oleh pihak kepolisian. Ia berharap aparat penegak hukum mengusut tuntas kasus tersebut dan segera memprosesnya.

“Kemarin sudah dicari dan didatangi ke rumahnya tapi pelaku sudah tidak ada di rumah,” pungkasnya.

Kasat Reskrim Polres Karawang AKP Oliestha Ageng Wicaksana mengakui adanya laporan tersebut. Dikatakannya, kasus tersebut sudah ditangani pihaknya. (nce)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *