Kantor Dinas Pertanian Karawang Digeledah Kejaksaan

Kejaksaan Negeri Karawang
Petugas Kejaksaan Negeri Karawang sedang memeriksa berkas di Dinas Pertanian Karawang

KARAWANG  – Sejumlah penyidik dari Kejaksaan Negeri Karawang yang dipimpin langsung oleh Kepala Kejari Karawang Martha Parulina Berliana bersama Kasi Pidsus dan Kasi Intel melakukan penggeledahan di kantor Dinas Pertanian, Senin (6/9).

Penggeledahan kantor Dinas Pertanian Karawang ini terkait kasus dugaan korupsi pembangunan damparit tahun 2018 senilai Rp9 miliar. Tim penyidik melakukan penggeledahan untuk mencari berkas kegiatan yang menjadi kasus dugaan korupsi tersebut.

Bacaan Lainnya

1Setibanya di kantor Dinas Pertanian, tim penyidik melakukan pemeriksaan dengan mendatangi sejumlah ruangan di kantor tersebut. Penyidik juga memeriksa setiap dokumen yang ada di beberapa meja kerja, untuk mencari dokumen asli proyek damparit pada tahun 2018 lalu yang dikabarkan hilang karena banjir.

Martha mengatakan, penggeledahan terhadap kantor Dinas Pertanian yang dilakukan ini berkaitan dengan kasus korupsi pembangunan damparit tahun 2018, pada Dana Alokasi Khusus (DAK) di Dinas Pertanian Kabupaten Karawang. Pihaknya melakukan penggeledahan untuk mencari dokumen asli yang belum didapatkan oleh penyidik sebagai pelengkap hasil pemeriksaan.

“Katanya pengakuan dari pihak Dinas Pertanian dokumen itu hilang karena banjir. Kita lihat nanti hasil penggeledahan,” ujarnya.

Martha juga mengatakan, dugaan kasus korupsi proyek senilai Rp9 miliar dan merugikan negara berkisar Rp400 juta ini sudah memasuki tahap penyidikan. Penyidik sudah menetapkan satu orang tersangka. Namun untuk melengkapi pemeriksaan, pihaknya melakukan penggeledahan mencari dokumen yang diperlukan.

“Pemeriksaan masih berjalan dan kita sudah memeriksa sekitar 160 saksi yang terkait masalah pembangunan dam parit. Kami akan terus melakukan pengembangan kasus ini,” jelasnya.

Kepala Dinas Pertanian Karawang Hanafi mengatakan, awal tahun 2021 lalu kantornya kebanjiran. Sehingga berkas tersebut juga sepertinya terkena banjir.
“Gak tahu. Kita memang awal tahun kemarin banjir cukup dalam,” ujarnya. (nce)

 

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *