Namun, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Bogor Fakhrudin mengungkapkan, bahwa Kota Bogor tidak kekurangan guru. Hanya saja banyak yang non-PNS. Sebab kebutuhannya mencapai seribu guru PNS. “Kami kekurangan sekitar seribu guru kelas, agama dan olahraga yang PNS, kalau yang honorer banyak,” katanya.
Tak banyak yang bisa dilakukan Disdik Kota Bogor atas kekurangan itu. Terutama terkait pengangkatan PNS. Sebab itu merupakan urusan pemerintah pusat. Namun dapat diatasi dengan pengangkatan guru honorer yang dilakukan oleh masing-masing kepala sekolah sesuai kebutuhannya. “Guru agama kan tidak menjadi guru kelas, sama dengan guru olahraga, tetapi sekarang banyak yang jadi guru kelas, akhirnya ditutup dulu kebutuhannya,” beber dia.
Terpisah, mantan Ketua Dewan Pendidikan (Wandik) Kota Bogor Apendi menuturkan, kekosongan atau kekurangan guru agama islam merupakan kontradiksi dengan visi pembangunan pendidikan. Karena nilai-nilai agama menjadi pondasi utama.
Jika dibiarkan maka pendidikan dasar siswa di Kota Bogor bakal semakin parah ke depannya. “Terjadi krisis moral juga ini karena bisa kenakalan remaja SMP, SMA, tawuran, kalau pendidikan agamanya tidak mantap di SD itu,” tegasnya.
(jpnn/izo)