Lina Ruslinawati : Pendidikan Terbaik Adalah Keluarga

Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Gerindra, Lina Ruslinawati
PENYEBARLUASAN : Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Fraksi Gerindra, Lina Ruslinawati melakukan penyebarluasan Perda Provinsi Jawa Barat di Desa Cimahi Kecamatan Cicantanyan, Sabtu (11/03/2023). (Foto : ist)

SUKABUMI — Wakil Ketua Komisi II DPRD Provinsi Jawa Barat, Lina Ruslinawati menilai bahwa pendidikan terbaik adalah keluarga, terutama seorang ibu yang harus faham bagaimana kakater anaknya. Hal tersebut, menyusul adanya kasus dugaan pengeroyokan hingga meniggal di Kecamatan Sukaraja Kabupaten Suabumi baru-baru ini.

Masih adanya kekerasan antara pelajar di wilayah Kabupaten Sukabumi akibat kegagalan keluarga dalam membina anak-anaknya. Menurutnya, selain dari pergaulan dan salah pendidikan dasar dari keluarga adalah penentu karakter anak.

Bacaan Lainnya

“Pendidikan dasar itu kan berawal dari keluarga, untuk itu seorang ibu harus bisa memahami karakter anaknya. Jangan sampai keluarga hanya bisa memberikan makan saja, tapi kebutuhan batin anak-anak ini harus dipenuhi, “jelasnya.

Menurutnya ketika orang tua dan keluarga bisa memberikan pendidikan yang baik, tentunya anak-anaknya juga akan menjadi baik. Keluarga yang baik akan mampu memberikan perkembangan anaknya untuk tidak masuk ke lingkaran hal yang negatif.

“Ya itu berawal dari dari keluarga, kemudian masyarakat dan lingkungan, sekarang orang sudah apriori terhadap tumbuh kembang anak, Dulu kalau di orang sunda ada budaya nyawang bulan, dimana masyarakat semua berkumpul dan ngobrol membahas masalah-masalah masyarakat seperti pertentangan untuk diselesaikan. Namun, saat ini masyarakat hanya memikirkan kehidupan sendiri-sendiri, “terangnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, orang tua sekarang terlihat tidak memperhatikan apa yang dilihat anaknya di media sosial, mereka tidak tau anaknya melihat konten-konten yang mempengaruhi pemikiran anaknya, seperti kontek Fornografi, aksi kriminal, tawuran dan yang lainnya.

“Sekarang bisakah orang tua mengontrol aktifitas anaknya setiap hari, dengan siapa bermain, apa yang dilihatnya di media sosial, tentu sangat mempengaruhi. Kerena jika dibangun ikatan batin antara keluarga dalam hal ini ibu memiliki peran tanggungjawab lebih, sehingga tercipta anaknya menjadi anak sholeh, “terangnya.

“Ya mungkin saat ini ada kontrol yang hilang. Untuk itu, guru pembina di Sekolah harus bisa membuatkan program siswa yang positif sehingga bisa menyita waktu anak-anak ini bisa bertemu dengan sekolah lain kerena ada kegiatan yang mengalihkannya, “tukasnya. (adv)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *