Saldo Ribuan KMP di Cipanas Sempat Tersendat

Desa Sindangjaya
Salah satu penyaluran BPNT bagi KPM di Desa Sindangjaya, Kecamatan Cipanas. Foto: Dadan Suherman/ Radar Cianjur

CIANJUR  – Saldo ribuan Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam program Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) khususnya di wilayah Kecamatan Cipanas sempat tersendat beberapa waktu. Imbasnya, para KPM pun tak bisa mencarikan bantuan berupa sembako dari pemerintah melalui Kemensos tersebut.

“Ya, jadi hari ini Rabu (03/11) ribuan KPM Se-Kecamatan Cipanas mulai bisa mencairkan saldo dari program BPNT. Asalnya sempat mengalami keterlambatan dari pusat soal pencairan yang masuk ke kartu BPNT para KPM, dan itu bukan hanya di Kecamatan Cipanas saja tapi di hampir seluruh wilayah di kabupaten Cianjur,” kata Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Kecamatan Cipanas, Aat Atika saat ditemui radarcianjur.com, Rabu (03/11/2021).

Bacaan Lainnya

Meski begitu, ia mengaku bahwa selama ini pihaknya telah berupaya berkoordinasi dengan Dinas sosial dan Koordinator daerah (Korda) kaitan trouble teknis yang menjadi keluhan KPM dalam penyaluran BPNT ini.

“Kami sudah lakukan koordinasi dengan Korda dan Dinsos, Alhamdulillah hari ini hampir 7 ribu KPM di kecamatan Cipanas sudah mulai menerima bansos. Meskipun ada sekitar 20 persen masih belum terima saldo saat dicek ke agen E-waroeng,” terangnya.

Dalam penyaluran pun, lanjut Tika, para KPM BPNT bakal menerima sembako berupa 10 kilogram beras premium, telur setengah kilogram, kentang, kacang hijau, dan buah-buahan.

“Jadi untuk penyaluran awal November ini adalah pencairan bulan Oktober, karena sempat ada kendala keterlambatan pencairan saldo ke KPM bulan kemarin,” ucapnya.

Bahkan, dalam pencairan November Desember pun, menurutnya, kemungkinan bakal dilakukan penyaluran double atau ditarik menjadi dua bulan yakni di bulan November ini.

“Karena biasanya di Desember itu jarang ada pencairan BPNT, jadi kemungkinan bakal ditarik dua bulan penyaluran, yakni di bulan November ini,” katanya.

Dari beragam trouble teknis di lapangan, Tika sangat mengimbau kepada para penerima manfaat, agar sama-sama bersabar dan mengerti bahwa keterlambatan yang terjadi ini bisa dimungkinkan karena faktor jaringan atau memang terlambat dari pusatnya.

“Kami mengimbau kepada seluruh KPM untuk sama-sama paham dan bersabar. Termasuk bagi para agen pun agar jangan sampai menyalurkan komoditas yang mengalami kerusakan bahkan sudah busuk. Kalaupun misal ada, maka para KPM segera melapor ke kami. Supaya segera ditindaklanjuti,” pungkasnya. (dan)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *