Pergerakan Tanah Ancam Sindangsari

Bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Bojongkasih Desa Sindangsari Kecamatan Kadupandak

CIANJUR – Rentetan kejadian bencana mengepung Kabupaten Cianjur pekan ini. Dari mulai banjir, pergerakan tanah dan longsor belum berlalu di Cianjur. Rangkaian bencana itu membuat Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cianjur mengimbau masyarakat untuk waspada karena dikhawatirkan bencana besar bisa saja terjadi.

Kemarin, bencana pergerakan tanah terjadi di Kampung Bojongkasih RT1/Rw6 Desa Sindangsari, Kecamatan Kadupandak yang mengakibatkan tanah ambles sepanjang sepuluh meter dan kedalaman satu meter.

Bacaan Lainnya

Akibat dari kejadian tersebut, akses jalan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Selain itu, tanah longsor pun terjadi di Kampung Sirnagalih RT3/RW3 Desa Benjot Kecamatan Cugenang. Tebing dengan ketinggian kurang lebih 30 meter membawa material tanah yang menimpa lahan sawah seluas 4.000 meter persegi.

Dari rentetan kejadian tersebut, tidak ada korban jiwa dan hanya kerugian material saja. Saat ini petugas kepolisian dan tim tanggap bencana melakukan pembersihan di dua lokasi tersebut.

Sekretaris BPBD Kabupaten Cianjur, M Irfan Sofyan mengatakan, bencana yang terjadi beberapa hari ini disebabkan oleh curah hujan yang tinggi. “Akhir-akhir ini kan curah hujan di sejumlah wilayah di Jawa Barat memang tinggi seperti diinformasikan oleh BMKG terlebih Kabupaten Cianjur, sehingga mengakibatkan bencana itu terjadi,” ujarnya melalui sambungan telepon.

Mengenai adanya susulan bencana, ia tidak bisa memastikan. Hanya saja, menurutnya kemungkinan itu bisa saja ada. Namun dengan berabagai upaya antisipasi dan pencegahan bisa meminimalisir. Dari mulai berdoa hingga melakukan penanaman pohon di sekitar bencana longsor yang berguna sebagai resapan air.

Lanjutnya, Cianjur sendiri memiliki peringkat pertama kerawanan bencana di Indonesia. Mengenai bencana besar yang terjadi, dirinya mengungkapkan hal itu mungkin saja terjadi. “Jika berbicara kepada kemungkinan, bisa saja (bencana besar, red). Tapi kalau untuk potensi itu tidak, namun tetap harus waspada,” tuturnya.

Namun pihaknya terus selalu waspada dengan segala kemungkinan terjadinya bencana susulan maupun bencana besar yang mendera Cianjur. Selain mensiagakan anggota BPBD Cianjur, pihaknya pun memiliki relawan tanggap bencana (retana) yang ada di setiap desa-desa.

Selain itu, imbauan demi imbauan terus diberikan kepada masyarakat agar tetap waspada dan siaga dengan segala kemungkinan bencana. “Alhamdulillahnya kita sudah membentuk retana yang ada di setiap desa-desa, sehingga turut membantu kinerja dari BPBD Cianjur dalam menangani bencana. Selain itu kita pun mengimbau kepada masyarakat untuk waspada untuk segala kemungkinan terjadinya bencana,” ungkapnya. (kim)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *