Pengakuan Korban Sekte Sembah Wayang

CIANJUR – Warga bersama Polsek Naringgul, TNI menggerebek kelompok jaringan aliran sesat pondok Sekte UN-SWISSINDO yang berlokasi di Kampung Datar Kubang RT2/RW10, Desa Wangunjaya, Kecamatan Naringgul, Kabupaten Cianjur.

Penggerebekan dilakukan berdasarkan laporan warga setempat yang tak tahan dan resah sehingga membuat rasa khawatir terjadi aktivitas terlarang.

Bacaan Lainnya

Camat Naringgul, Sutardi mengatakan, keberadaan kelompok jaringan Sekte UN-SWISSINDO yang meresahkan warga sangat disesalkan. Setelah menerima laporan dari Kapala Desa (Kades) Wangunjaya, petugas gabungan menuju rumah warga milik Nanu Hidayat (50) yang dijadikan tempat berkumpul kelompok jaringan organisasi Sekte UN-SWISSINDO.

Ternyata benar di pondok ada barang-barang menyerupai kotak sebanyak 48 buah. “Katanya ada harta karun serta wayang golek sebesar badan manusia yang disebut-sebut oleh kelompok itu sebagai Satria Piningit yang dapat mengabulkan ragam permintaan,” ungkapnya.

Camat menyambungkan, Pemerintah Kecamatan Naringgul mengucapkan terima kasih kepada warga masyarakat Kampung Sukajadi, Desa Wangunjaya yang telah melaporkan kegiatan kelompok yang diduga dapat mengambil harta karun yang belum jelas asal usulnya.

Sehingga pihak aparat kepolisian bisa cepat bergerak menggerebek kini bisa ditangani untuk mengantisipasi merebaknya kelompok organisasi Sekte UN-SWISINDO di Cianjur. “Saya menghimbau dan meminta selalu menjaga ketentraman dan ketertiban, jangan sampai hal ini terulang kembali. Jaga lingkungan dan keluarga kita dengan hal demikian yang memang bertentangan dan dilarang,” harapnya.

Terpisah, Kinkin Sukriman (58) seorang korban jaringan Sekte UN-SWISSINDO yang warga setempat memaparkan, dirinya mulai terlibat sejak tahun 2016 dan keterlibatannya hanya sebatas ketitipan barang berupa kotak milik Kanjeng Maulana. “Jujur saja awalnya hanya ikut-ikutan dan tidak tahu tujuannya. Kemudian rumah saya dijadikan tempat penitipan barang milik Kanjeng,” aku dia.

Korban lainnya, Nanu Hidayat (50) menyebutkan, ia menjadi korban bujuk rayu jaringan Sekte UN-SWISSINDO. “Saya hanya pengawas saja, hanya ketitipan barang yang dikirim,” pungkasnya.
(radar cianjur/mat)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *