Pembangunan Huntap Relokasi Gempa Cianjur Dijanjikan Tuntas Sebelum Lebaran

Foto udara hunian tetap relokasi bagi masyarakat
Foto udara hunian tetap relokasi bagi masyarakat terdampak Gempa Cianjur yang dibangun oleh Kementerian PUPR. (foto : Kementerian PUPR)

JAKARTA — Direktorat Jenderal (Ditjen) Perumahan menargetkan hunian tetap atau huntap relokasi bagi masyarakat yang terdampak Gempa Cianjur dapat rampung sebelum lebaran Idul Fitri.

Direktur Jenderal Perumahan Iwan Suprijanto berharap, dengan penyelesaian secara bertahap, seluruh pekerjaan dapat rampung sebelum Hari Raya Idul Fitri 2023, sesuai dengan target yang diberikan oleh Menteri PUPR.

Bacaan Lainnya

“Janji kami, pada tahun baru masyarakat bisa menempati 80 unit RISHA. Alhamdulillah, saat ini 95 unit RISHA sudah kami selesaikan di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, yang nantinya akan dibangun 200 unit rumah tipe 36/75 di atas lahan seluas 2,5 hektar. Dan di lokasi kedua di Desa Mulyasari, Kecamatan Mande akan dibangun 151 unit di atas lahan seluas 1,9 hektar. Dan saat ini sudah terbangun 4 unit di sana,” ujar Iwan dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Pada 95 unit RISHA tersebut, konstruksinya telah mencapai 100 persen dan dibangun lengkap dengan atap, lantai dan dinding. Selanjutnya, ada 69 unit RISHA yang saat ini sedang dilakukan proses pemasangan dinding dan lantainya, serta 24 unit RISHA yang sudah terpasang rangka strukturnya.

Iwan juga berpesan kepada pelaksana konstruksi PT. Brantas Abipraya (Persero) untuk bekerja dengan tepat, cepat dan selalu mengutamakan mutu bangunan yang berkualitas. “Saat ini target pembangunan tahap pertama kami sudah melebihi target, sisanya pembangunan di tahap kedua ini kami optimis dapat selesai sesuai target pada minggu ketiga di Januari 2023 ini,” kata Iwan.

Selain membangun rumah tahan gempa dengan metode RISHA yang memiliki 2 kamar tidur, ruang keluarga, kamar mandi dan dapur, Kementerian PUPR juga akan melengkapi Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) berupa sambungan listrik, saluran air bersih dan juga sanitasi.

Dengan demikian, masyarakat dapat segera menghuni rumah tersebut dan tidak terlalu lama tinggal di pengungsian. Pemerintah melalui Kementerian PUPR bersama dengan Pemerintah Kabupaten Cianjur telah menyiapkan kawasan relokasi di Kecamatan Cilaku seluas 2,5 hektar dan di Kecamatan Mande seluas 1,9 hektar bagi masyarakat yang rumahnya berada di patahan sesar aktif Cugenang.

Sementara, untuk masyarakat yang rumahnya tidak berada di patahan sesar aktif Cugenang, tidak perlu pindah ke kawasan relokasi. Karena pemerintah akan tetap memberikan bantuan perbaikan rumah yang besarannya menyesuaikan dengan tingkat kerusakan.

Sebelumnya, Kementerian PUPR menargetkan pembangunan rumah relokasi untuk warga korban gempa di Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku, Cianjur, Jawa Barat, sebanyak 200 unit rampung pada akhir bulan Januari 2023.

Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Iwan Suprijanto di Cianjur, Rabu, mengatakan sampai 3 Januari 2023, pihaknya sudah membangun 188 unit dan 91 unit diantaranya sudah siap huni, sehingga pihaknya optimistis pembangunan 200 unit rumah tuntas di Januari tahun ini.

“Kementerian PUPR sudah menyerahkan 91 unit rumah yang selesai pada pemerintah daerah, terkait penyerahan pada korban gempa yang direlokasi tergantung pada kebijakan daerah,” katanya.

Pihaknya menargetkan pembangunan 200 unit rumah relokasi bagi warga korban gempa di akhir Januari dapat tuntas sebelum jatuh tempo, karena dari 188 unit yang dibangun tersisa 12 unit yang sudah berdiri dan tinggal di lengkapi atap.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *