Penanganan Bencana Alam, Polda Jabar Siagakan Personel Brimob

Polda Jabar menyiagakan personel dalam kesiapsiagaan bencana (ist)

BANDUNG – Polda Jabar menyiagakan personel Brimob dalam penanganan bencana alam di Jawa Barat. Polda menyusun rencana kontijensi mulai bencana, kecelakaan, longsor, hingga banjir.

Untuk mengantisipasi terjadinya bencana alam dan mempersiapkan kesiapsiagaan bencana di wilayah Jabar.

Bacaan Lainnya

Brimob Polda Jabar menggelar Apel Pasukan serta Perlengkapan dan Kendaraan Satgasopsda Aman Nusa II Tahun 2019 dalam rangka Kesiapsiagaan Penanganan Kontijensi Bencana.

Apel dilakukan di halaman Mapolda Jabar dengan dipimpin langsung Dansat Brimob Polda Jabar Kombes Pol Asep Saepudin.

Pengecekan personel dan sarana prasarana langsung di cek Kapolda Jabar Irjen Pol Rudi Sufahriadi, pada Selasa (17/12/2019).

“Gelar pasukan ini dimaksud untuk mengecek kesiapan baik personel maupun peralatan serta perlengkapan,” ujar Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, selasa (17/12) di Mapolda Jabar.

Polda Jabar sendiri, sudah menyusun rencana kontijensi dalam rangka penanganan kontijensi mulai dari bencana, kecelakaan, longsor, hingga banjir.

“Kita siapkan personel dalam mengantisipasi situasi kontijensi bencana alam,” ucap dia.

Truno menyebut, pada pelaksanaannya, personel yang disiapkan sebagai tim siaga bencana ini, akan bergabung dengan tim siaga bencana di masing-masing Polres di wilayah hukum Polda Jabar, yang kemudian diturunkan ke wilayah yang terdampak bencana.

Mereka akan turun bersama instansi lainnya dalam penanganan bencana alam.

Kesiapan tim siaga bencana ini juga sebagai salah satu tim pendukung dalam melancarkan Ops Lilin Lodaya 2019 nanti.

Dalam gelar pasukan itu, disiapkan 625 personel penanganan bencana yang terdiri dari Karendalopsda, Kasatgasopsda, Satgas SAR, Satgas Ungsi dan lindung, Satgas Kedokteran dan Kesehatan, Satgas lidik sidik, serta Satgas Banops.

“Ini menjadi suatu bentuk kesiapan dan ketanggapan Polri dalam memberikan bantuan penyelamatan, pencarian dan evakuasi korban dalam menangani bencana pada tahap darurat dan pasca bencana, yang dilaksanakan dengan cepat dan tepat sasaran, serta efektif dan efisien,” pungkasnya.

(arf/pojokjabar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *