Jamaah Haji Berangkat dari Bandara Kertajati

BANDUNG – Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ahmad Heryawan mengatakan, pemberangkatan jamaah haji kloter pertama asal Jabar bisa berangkat melalui Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau Bandara Kertajati. Untuk itu, dia ingin pembangunan proyek ini bisa dipercepat.
“(Bandara Kertajati) harus (segera) selesai dan tanda penyelesaiannya adalah haji 2018 asal Jawa Barat berangkat dari bandara Kertajati,” kata pria yang disapa Aher di Kantor Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman, Jakarta.

Dalam proses penyelesaian, Aher mengatakan telah dibangun runway dan penyelesaian konstruksi terminal. Dia bilang Bandara Kertajati atau BIJB ini akan soft launching pada Mei 2018 mendatang, sehingga pada 15 Juli 2018 bisa digunakan untuk pemberangkatan haji kloter pertama.
“Soft launching Mei, kemudian grand launching Juni, dan berangkat haji kloter pertama 15 Juli,” jelasnya.
Aher menerangkan saat ini jumlah jamaah haji di Jabar sudah mencapai 39 ribu orang per tahunnya. Sementara terminal BIJB bisa menampung 5,6 juta penumpang dalam waktu satu tahun. Menurutnya, adanya Bandara Kertajati merupakan berkah tersendiri bagi masyarakat Jabar bagian timur dan selatan.

Bacaan Lainnya

“Jadi kan masyarakat yang berasal dari Ciamis nggak jauh lagi ke Cengkareng. Yang dari Pangandaran biasanya 12 jam ke cengkareng 2,5 jam baru sampai,” ujarnya.
Untuk aksesnya, kata Aher, bisa masuk melalui Tol Cipali, Cisumdawu, dan Cileunyi. Namun untuk akses ke Cisumdawu masih harus molor satu tahun lagi.
Adapun Aher menuturkan ada tambahan runway seluas 500 meter sehingga menambah pembiayaan dari sisi darat. Selain itu, pihaknya juga sudah menyerahkan lahan milik Pemprov seluas 1.000 hektare dengan nilai Rp 1,2 triliun.

“Jadi total investasinya Rp 2,6 triliun. Sisi udara Rp 875 miliar, ditambah 500 meter itu jadi Rp 350 miliar. Ditambah airnav untuk navigasi Rp 1 triliun,” jelasnya.
Bandara ini dibangun melalui skema Kerja Sama Operasi (KSO). Pemprov Jabar memiliki saham 60 persen, PT Angkasa Pura (Persero) 20 persen, Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) mendapatkan porsi saham sebesar 18 persen dan sisanya dimiliki oleh Koperasi PNS Jabar dan PT Jasa Sarana.(ce1/uji/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *