Cek Kembali Alat Diteksi Tsunami

BANDUNG— Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta kepada pemerintah daerah tingkat kabupaten/kota yang wilayahnya terdapat pantai seperti Kabupaten Pangandaran, Kabupaten Garut, Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Sukabumi agar mengecek kembali alat pendeteksi tsunami.

“Saya meminta untuk pemda yang wilayahnya terdapat pantai agar peringatan dini tsunami atau alat deteksi tsunami untuk dicek kembali. Itu untuk memastikan berfungsi atau tidak, apakah masih laik digunakan atau sudah rusak. Itu perlu dicek kembali,” kata Uu Ruzhanul Ulum, di Bandung, kemarin (2/10).

Selain itu, kata Uu, pihaknya juga meminta agar jalur mitigasi bencana di wilayah rawan bencana alam juga dicek kembali oleh pemda terkait. “Itu seperti plang atau papan jalur evakuasi itu juga dicek, khawatir papan atau plang itu rusak atau tertutup pepohonan. Ini harus menjadi perhatian kita semua, kita semua harus waspada menghadapi bencana,” kata dia.

Wagub Jawa Barat juga meminta kabupaten/kota lainnya di Jawa Barat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap bencana longsor dan banjir longsor, apalagi sekarang mendekari musim hujan.

“Kemudian BPBD di tiap daerah diperhatikan tentang fasilitasnya, anggarannya, dan kalau bisa BPBD itu bekerja sama dengan seluruh lapisan masyarakat termasuk dengan ormas dan ponpes seperti di Tasikmalaya saya buat santri siaga bencana,” kata dia.

Pihaknya juga mengimbau kepada Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jabar untuk mengeluarkan instruksi agar warga melaksanakan doa dan shalat gaib usai shalat jumat bagi warga korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng). “Harapan kami, MUI di sini mengeluarkan instruksi agar Jumat nanti melaksanakan doa dan shalat gaib usai melaksanakan shalat jumat,” kata dia.

Pihaknya mengimbau pada seluruh masyarakat Jawa Barat, baik yang beragama Islam atau non muslim untuk berdoa kepada Tuhan Yang Masa Esa bagi saudara-saudara yang tertimpa musibah di Palu dan Donggala tanpa harus melihat agama atau suku,” kata dia.

Selain itu, lanjut Wagub Uu, pihaknya juga mengetuk hati warga Jawa Barat yang memiliki rezeki lebih agar menyumbangkan sebagian rezekinya untuk warga di Sulawesi Tengah.
L

ebih lanjut ia juga meminta agar warga atau kelompok warga untuk tidak meminta sumbangan bagi korban bencana alam di pinggir jalan. Bagi warga yang mau memberikan bantuan materi untuk korban gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah bisa menyalurkan bantuan ke lembaga resmi yang siap menyalurkan bantuan tersebut.

“Kami berharap tidak mencari bantuan di pinggir jalan, itu harus terkoodinir, harus di bawah kendali pemda masing-masing. Bukan kami tidak percaya kepada mereka tapi kami khawatir ada penyalanggunaan,” kata dia.

 

(net)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *