Bandung Barat Diterjang Banjir Bandang, Air Sungai Cihaur Meluap

Banjir Bandang Bandung Barat
RUSAK: Salah satu rumah milik warga rusak akibat diterjang banjir bandang. (Foto: Hendra Hidayat/ Radar Bandung)

NGAMPRAHAkibat hujan dengan intensitas tinggi sejumlah titik di Kabupaten Bandung Barat (KBB) diterjang bencana banjir bandang. Hal tersebut lantaran adanya luapan air Sungai Cihaur.

Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD KBB, Duddy Prabowo mengatakan, pada Selasa 15 Februari 2022 hujan yang berlangsung selama kurang lebih 2 jam menjadi salahsatu penyebab terjadinya banjir bandang.

Bacaan Lainnya

“Kemudian, sekitar pukul 15.00 WIB air meluap atau kurang lebih 2 jam, karena pada pukul 17.00 WIB banjir itu sudah mulai surut,” katanya, Rabu (16/2/2022).

Ia mengatakan, peristiwa banjir bandang di kawasan Cimareme ini merupakan kejadian kedua lantaran di awal tahun 2020 lalu kejadian serupa bahkan menerjang satu kompleks.

“Karena sedimentasi dan sampah terjadi pendangkalan di beberapa titik Sungai Cihaur ini. Selain di Kampung Ciharashas, banjir bandang terjadi pula di Kampung Caringin RT 01 RW 01, dua rumah terendam bersama Mesjid Al-Ikhlas,” papanya.

Lebih lanjut ia mengatakan, kejadian serupa terjadi di Kampung Andir RT 03/ RW 02 Desa Gadobangkong, Kecamatan Ngamprah yang mengakibatkan 4 rumah mengalami rusak berat.

“Di Kampung Permata RT 07/ RW 05 Desa Tanimulya ada 8 rumah dan di Kampung Simpati RT 04 RW 05 Desa Cilame, 3 rumah serta Kampung Cempaka RT03 RW 03 Desa Cimareme, sebanyak 4 rumah, terendam juga,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala PUTR KBB, Rahmat Adang Sapa’at mengatakan, pihaknya akan melakukan normalisasi di sungai tersebut. Selain itu, di bagian timur, dekat terowongan atau warga menyebutnya bagian hulu tebingnya akan diperkuat dengan bangunan TPT.

“Saya akan lakukan normalisasi, mulai gerbong ini, akan diperbaiki dan juga dipasang TPT yang tinggi sama dengan box cover,” terangnya.

Ia menambahkan, diperkirakan bangunan TPT tersebut, tinggi kurang lebih 5 meter dengan panjang kurang lebih 300 meter. Sedangkan anggarannya bersumber dari APBD KBB tahun 2022 sekitar Rp1 miliar.

Posisi Sungai Cihaur, memang berada di bawah perumahan warga. Namun karena debit air tinggi ketika hujan besar, maka sungai itu tidak bisa lagi menampung air hingga menimbulkan banjir.

Normalisasi Sungai Cihaur ini, selain dibangun TPT akan dilakukan secara bertahap. Mulai normalisasi di bagian sungainya, hingga pembangunan TPT secara bertahap.

“Insha Allah, mudah-mudahan di Bulan Maret ini, kita coba (pembangunannya) mulai dari APBD,” ujarnya.

Menurutnya, normalisasi dan pembangunan TPT tersebut sebagai salah satu penanganan Pemkab Bandung Barat untuk menghindari meluapnya air sungai ketika curah hujan tinggi.

“Begitu hujan deras, musim hujan disini selalu banjir. Memang lokasinya dibawah, tadinya rawa sekarang berubah fungsi. Jadi kita fokuskan saja untuk membuat TPT,” pungkasnya.

Reporter: Hendra Hidayat

Sumber: Radar Bandung

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *