Urusan Salat, Saya Kalah dari Jokowi

JAKARTA— Calon Wakil Presiden (Cawapres) nomor urut 01, Ma’ruf Amin kembali blak-blakan alasannya menerima pinangan Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi pendampingnya di Pilpres 2019. Ma’ruf melihat Jokowi adalah sosok yang religius.

Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) itu menilai, Jokowi memiliki ketaatan dalam beribadah. Bahkan Ma’ruf mengaku pernah kalah dari koleganya itu soal ketepatan waktu dalam menjalankan salat 5 waktu.

Bacaan Lainnya

“Sekali waktu saya bertamu ke Pak Jokowi, saat tiba, ternyata Pak Jokowi tidak ada. Ternyata beliau sedang salat. Padahal saya juga belum salat. Ternyata Pak Jokowi selalu salat awal waktu. Jadi saya kalah dari Pak Jokowi dalam urusan salat,” ujar Ma’ruf dalam keterangannya, Senin (1/10).

Selain itu Ma’ruf pun memuji keputusan Jokowi yang menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Mantan Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu menilai, hal tersebut sebagai bentuk dorongan kepada santri agar bisa meningkatkan perannya di negeri ini.

“Pak Jokowi juga sangat menghormati ulama dan mencintai santri. Penetapan Hari Santri Nasional bukan sekadar pengakuan negara terhadap peran santri. Tapi juga harapan dan komitmen negara untuk meningkatkan peran santri di masyarakat,” paparnya.

Atas dasar itulah akhirnya Ma’ruf menerima pinangan Jokowi. Dan dia yakin ke depannya jika terpilih di Pilpres 2019, dapat semakin membawa kemaslahatan bagi seluruh rakyat Indonesia.

“Para kiai sering bilang Jokowi-Ma’ruf Amin itu Ja’a Qowiyyun, Ma’ruf Amiinun. Artinya, Telah datang seorang tokoh yang tangguh, terkenal, lagi terpercaya,” tutupnya.

 

(ce1/sat/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *