Stenly Tatoy, Hanyut Tiga Bulan Hari dari Ternate sampai Mikronesia

Stenly Tatoy hanyut bersama rumah rakit yang dijaga sejak Juli lalu. Sebelum diselamatlkan sebuah kapal nelayan, dia bertahan hidup dengan makan ikan mentah.

GRAND REGAR, Manado

MALAM sudah jatuh saat kapal itu mendekati rumah rakit yang dinaiki Stenly Tatoy. Para kru lantas membantu pria 37 tahun tersebut naik ke geladak. ”Saat itu saya tidak mengerti apa yang dibilang sama kapten kapal tersebut. Saya hanya tanya kapten Filipina? Tapi, kaptennya bilang dia (dari) Yap,” kata Stenly tentang momen ketika dirinya diselamatkan kapal nelayan pada 6 Oktober lalu itu.

Warga Minahasa Utara, Sulawesi Utara, itu hanyut bersama rompong atau rumah ikan yang dijaganya pada 6 Juli lalu. Dari perairan Ternate Utara tempat rompongnya berlokasi, dia ”mengembara” selama tiga bulan di lautan. Hingga akhirnya sampai di perairan Pulau Yap dan diselamatkan.

Yap adalah salah satu pulau di Kepulauan Caroline. Kepulauan tersebut masuk wilayah Federasi Mikronesia, sebuah negeri mini di Samudra Pasifik. Juli lalu presiden negara tersebut yang masih keturunan Maluku, Peter M. Christian, berkunjung ke Indonesia dan bertemu Presiden Joko Widodo.

Karena rompong terletak di tengah laut dan hanya dijaga sendiri, keluarganya baru mengetahui peristiwa itu 12 Juli. Penyebab hanyutnya sama dengan Aldi Novel Aldilang, warga Minahasa Utara lainnya. ”Tali rakit saya putus saat itu,” terangnya.

Stenly tercatat sebagai warga Desa Gangga Satu, Kecamatan Likupang Barat, sedangkan Aldi berasal dari Desa Lansa, Kecamatan Wori. ’’Iya (kenal), tapi sekadar kenal di tempat pekerjaan. Dia memang lebih dulu hilang dari saya,’’ sebut Aldi kepada Manado Post.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *