Perjuangan Dua Ibu Muda Meraih Kursi PNS

RADARSUKABUMI.com – Ini adalah ikhtiar. Tentang perjuangan anak manusia meraih kursi pegawai negeri sipil (PNS). Tak mudah,
memang. Namun, bagi Ramadani Fitria dan Yonika, layar telah berkembang, pantang diturunkan.

SIGIT HARIYADI, Banyuwangi

Bacaan Lainnya

AMBULANS parkir di halaman belakang kantor Badan Kepegawaian dan Diklat (BKD) Banyuwangi kemarin pagi (11/12). Agak ganjil. Ada kabel yang menjuntai keluar dari mobil layanan masyarakat milik Dinas Kesehatan (Dinkes) Banyuwangi tersebut.

Pintu tengah samping kiri ambulans tersebut terbuka. Di dalamnya ada seorang perempuan berbaju putih dengan bawahan hitam yang tengah mengutak-atik laptop.

Tak jauh dari pintu ambulans yang terbuka, terdapat dua laki-laki yang duduk di kursi lipat hitam. Keduanya adalah petugas BKD Banyuwangi dan anggota Badan Kepegawaian Nasional (BKN) Kantor Regional (Kanreg) Surabaya.

Perempuan yang belakangan diketahui bernama Ramadani Fitria, 29, tersebut tengah berjuang menjadi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di lingkungan Pemkab Banyuwangi. Setelah berhasil lolos seleksi administrasi dan seleksi kompetensi dasar(SKD), dia menjalani seleksi babak akhir, yakni seleksi kompetensi bidang (SKB) yang digelar pada sesi pertama hari
ketiga SKB.

Ya, Ramadani harus menjalani SKB hanya berselang dua hari pasca melahirkan dengan operasi Caesar. Operasi tersebut dijalani di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Blambangan bertepatan dengan jadwal SKB yang harus diikutinya, yakni

Minggu (9/12) pukul 09.00. ’’Anak pertama kami juga lahir dengan operasi Caesar,’’ ujar Dany Dwi Kurniawan, 32, saat menemani sang istri menjalani SKB di kantor BKD Banyuwangi.

Sementara itu, perjuangan tidak jauh berbeda dijalani Yonika, 25, warga Desa Grajagan, Kecamatan Purwoharjo. Dia mengikuti SKB yang digelar pada sesi pertama Selasa itu hanya berselang tiga hari setelah melahirkan anak pertamanya

secara normal. Berbeda dengan Ramadani yang menjalani ujian di dalam ambulans, Yonika mengerjakan soal di ruang computer assisted test (CAT) kantor BKD Banyu wangi. Untuk menuju ruang ujian yang berlokasi di lantai 2 kantor BKD, Jalan Agus Salim, Banyuwangi, tersebut, Yonika dibantu beberapa peserta lain.

Bahkan, setelah ujian sesi pertama berakhir, Kepala BKD Banyuwangi Nafiul Huda ikut membantu Yonika menuruni anak tangga. ’’Terima kasih, Pak,’’ kata Yonika, lalu tersenyum.

(*/aif/c5/diq)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *