Dengan berjualan seperti ini, ia bisa membayar biaya kuliahnya sendiri. Bahkan bisa memberi kepada orang tuanya meski belum lulus kuliah S1.
“Ya, kini saya bisa membayar kuliah dan kalau lebih saya bisa ngasih pendapatan saya untuk orang tua,”imbuhnya bangga.
Tidak dipungkiri, Asep sempat mengeluh soal isu yang beredar seperti maraknya ulah geng motor dan premanisme.
“Waktu santer-santernya itu, jualan saya sempat tapi tapi tetap melakukan aktivitas seperti biasa,”terangnya.
Sempat saat itu ada isu yang beredar jangan ke luar di malam hari, lantaran banyak isu yang beredar tentang geng motor dan premanisme. “Sempat kita yang berjualan malam jadi sepi pembeli, bahkan sampai sekarang masih terasa efek isunya,”tutupnya.(*/e)
