Ainul, Emak-emak Produksi Kecap Nomor Dua

”Mereka lihat dari komposisi nutrition fact-nya, karena tidak ada bahan-bahan yang dilarang untuk dikonsumsi oleh anak-anak berkebutuhan khusus itu, mereka juga tahu proses produksi dan jaminan kehigienisannya, maka mereka berani pesan dari kami,” beber istri dari Dwi Prihartono tersebut.

Soal harga, kecap yang kini mereka beli label Kecap Jawa Manis ini juga bersaing dengan kecap yang sudah beredar di pasaran. Untuk ukuran botol 135 ml dijual dengan harga Rp 8 ribu saja. Hanya saja, kecap buatan Ainul ini masih belum bisa didapatkan di toko-toko kelontong. Ainul baru memasarkan produknya pada komunitas-komunitas tertentu.

”Ya itu tantangan kami, masyarakat masih cenderung mengonsumsi kecap yang sudah memiliki branding yang kuat, tapi pelan-pelan di sekitar Jabung sini sudah ada beberapa toko kelontong yang kami masuki,” jelas Ainul.

Bukan hal mudah untuk merintis usaha yang dia bangun bersama suaminya ini. Dimulai sejak tahun 2013 lalu, Ainul secara door to door memasarkan produk buatannya pada masyarakat. Jatuh bangun mengenalkan produknya di pasar sudah dia lewati bersama suaminya.

”Lewat acara-acara PKK, komunitas, organisasi, sampai jamaah tahlil kami masuki,” kenang ibu dua anak itu. Untuk menyempurnakan produknya supaya sesuai dengan keinginan pasar, Ainul dan suaminya juga tidak gengsi untuk mengikuti pelatihan yang diberikan oleh pemerintah atau lembaga di luar sana.

Mendulang keuntungan dari usahanya tersebut, Ainul tidak ingin sukses sendirian. Kini, secara rutin, Ainun juga memberikan pendampingan terhadap pegiat-pegiat UMKM di Kecamatan Jabung. Kini total ada 20 UMKM yang dia dampingi untuk mengemas dan memasarkan produk-produk mereka. Dalam prosesnya, Ainul sama sekali tidak mendapat bayaran dari kegiatan tersebut.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *