Utang Indonesia Naik Rp 1.897,4 T Sejak Jokowi Presiden

Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati

JAKARTA, RADARSUKABUMI.com – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) kembali merilis data realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Pemerintah (APBN) 2019 dalamn publikasi yang berjudul “APBN Kita Edisi Februari 2019” pada Rabu (20/2/2019) kemarin.

Dilansir dari CNBC.com, dalam publikasinya, Kemenkeu mencatatkan posisi utang pemerintah pusat hingga akhir Januari 2019 kembali meningkat ke angka Rp 4.498,56 triliun.

Bacaan Lainnya

Bila dihitung sejak bulan pertama Presiden Joko Widodo menduduki tahta RI 1 (Oktober 2014) , maka utang pemerintah hingga saat ini sudah bertambah Rp 1.897,4 triliun.

Namun demikian, pemerintah menyatakan bahwa posisi utang Indonesia masih terbilang aman lantaran rasio utang terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada di kisaran 30,1%.

“Yang masih jauh lebih rendah dari batas yang ditetapkan dalam UU nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara sebesar 60%,” tulis Kemenkeu dalam laporannya.

Bahkan dibanding negara-negara di Asia Tenggara, rasio utang terhadap PDB Indonesia berada di jajaran terbawah.

Namun pemerintah perlu mewaspadai tingginya kepemilikan investor asing pada instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Pada penutupan perdagangan kemarin, nilai investasi investor asing kembali mencetak rekor baru, yaitu Rp 931,83 triliun, atau setara dengan 37,91% dari total SBN yang beredar (Rp 2.457 triliun).

Bila porsi asing dalam SBN besar, maka akan semakin banyak pula bunga utang yang akan keluar dari Indonesia pada saat jatuh tempo pembayaran.

Berikut posisi utang Indonesia sejak Oktober 2014:

(izo)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *