Namun, setelah diberlakukan PPKM dirinya mengaku hanya bisa menghasilkan keuntungan sebesar Rp1,5 juta dalam seharinya.
“Penurunya cukup tinggi hingga sampai setengahnya. Biasanya, saya dalam sehari itu bisa sampai menghasilkan limbah ban sebanyak 2.000 hingga 3 .000 limbah ban.
Namun, sekarang hanya bisa mengumpulkan limbah ban sampai 1.000 ribu biji limbah ban saja,” paparnya.
Untuk itu, ia bersama para pengusaha lainnya berharap masa PPKM akibat dari merebaknya wabah pandemi Covid-19 darurat ini dapat segera berakhir. Sehingga pertumbuhan ekonomi masyarakat dapat segera pulih seperti sediakala.
“Kalau misalkan, PPKM darurat ini terus diperpanjang, maka dapat dipastikan banyak para pengusaha yang gulung tikar.
Apalagi, proses atau aktivitas perusahaan tersebut, harus keluar daerah Sukabumi,” pungkasnya. (den/d)