JAKARTA – Indonesia, sebagai salah satu negara dengan potensi pertumbuhan digital yang besar, masih dihadapkan oleh isu penetrasi akses internet yang tinggi. Hal ini memang bukan isapan jempol belaka dan menjadi salah satu pekerjaan rumah bagi pemerintah.
Mengacu pada laporan bertajuk ‘Accelerating the app economy in Indonesia: Android and Google Play’s impact in Indonesia’ yang diterbitkan oleh Access Partnership, sekitar 80% penduduk Indonesia masih kekurangan akses internet yang dapat diandalkan. Kesenjangan yang krusial ini memerlukan investasi besar dalam infrastruktur yang dapat menghubungkan wilayah-wilayah yang paling terpencil sekalipun.
Fithra Faishal, pengamat ekonomi digital, mengomentari pentingnya peranan sistem operasi dan platform distribusi aplikasi seperti Android dan Google Play dalam memajukan ekonomi digital di Indonesia. Seperti yang dituliskan dalam laporan Access Partnership, pada pertumbuhan ekonomi digital Indonesia selama lima tahun terakhir, ekosistem Android dan Google Play telah memberikan kontribusi yang signifikan dengan jumlah mencapai Rp 653 triliun.
“Proyeksi untuk tahun 2022 menunjukkan bahwa ekonomi digital akan menyumbang sekitar 5,7 – 6% dari total ekonomi, setara dengan 980 hingga 1000 triliun rupiah,” jelas Fithra di Jakarta.
Dalam kegiatan peluncuran tersebut, digitalisasi di era saat ini menjadi topik kunci pembahasan, terutama dalam konteks pandemi Covid-19 yang telah mempercepat digitalisasi di berbagai sektor. Fithra juga mencatat bahwa pandemi ini telah mendorong perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui platform digital, dengan 770 ribu pengusaha mikro baru yang muncul selama pandemi.
“Ketika berbicara tentang pentingnya digitalisasi di sektor UMKM, salah satu contoh adalah pemanfaatan QRIS yang semakin populer di kalangan masyarakat. Hingga saat ini, ada 26,7 juta pedagang yang menggunakan QRIS, dengan potensi 60 juta orang di luar pedagang yang menggunakan sistem ini.
Hal ini menunjukkan adaptasi positif Indonesia terhadap teknologi digital, dan platform distribusi untuk aplikasi yang dapat memaksimalkan pemanfaatan QRIS menjadi penting,” lanjut Fithra.
Kemudian, dalam lanskap digital yang terus berkembang, Android dan Google Play menawarkan platform yang terintegrasi, hemat biaya, mempunyai sistem pengembangan aplikasi yang sederhana, pengelolaan dengan waktu yang singkat serta menyediakan struktur pembayaran yang fleksibel.
Menurut laporan Access Partnership, kehadiran Android meningkatkan keragaman dan inovasi industri, menurunkan harga smartphone, serta memperluas pilihan konsumen.