Pertalite Masih Bertahan

NGANTRI : Sejumlah pengendara roda dua saat antre di SPBU Jampangtengah, tepatnya di Kampung Gunung Siram, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Jampangtengah. FOTO : DENDI/RADAR SUKABUMI

SUKABUMI – Bulan kedua tahun ini, pemerintah pusat akhirnya kembali menurunkan harga bahan bakar minyak (BBM). Dari semua jenis BBM, hanya pertalite yang harganya masih bertahan. Meskipun demikian, warga Kota dan Kabupaten Sukabumi menyambut riang atas penurunan harga ini.

Data dari Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) Dewan Perwakilan Cabang (DPC) Sukabumi mencatat, penuruan harga BBM ini mulai Minggu 10 Februari 2019 pukul 00.00 WIB lalu.

Bacaan Lainnya

“Sudah dua hari harga BBM ini mengalami penurunan, ya sejak Minggu kemarin,” ujar Ketua Hiswana Migas DPC Sukabumi, Yudha Sukmagara, kepada Radar Sukabumi melalui telepon selulernya, kemarin (11/2).

Ada pun BBM yang harganya menurun ini ialah Pertamax Turbo dari Rp12.000 menjadi Rp11.200 perliter, Pertamax dari Rp10.200 turun menjadi Rp9.850 perliter, Dexlite dari Rp10.300 menjadi Rp10.200 perliter dan Dex dari Rp11.750 menjadi Rp11.700 per liter.

“Hanya BBM jenis Pertalite saja yang harganya masih tetap, yakni Rp7.650 perliter,” imbuhnya.

Penurunan harga BBM ini, sambung Yudha, merupakan sebuah kebijakan dari PT Pertamina. Hal ini menyesuaikan dengan harga minyak mentah dunia yang mengalami penurunan dan terjadinya kondisi penguatan rupiah terhadap dolar Amerika Serikat. “Selain itu, PT Pertamina juga berkeinginan untuk memperhatikan daya beli masyarakat. Sehingga harga BBM menjadi lebih murah dengan harapan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat,” ujarnya.

Ia menambahkan, penurunan semua harga BBM tersebut disesuaikan dengan peraturan pemerintah yang mengatur harga BBM jenis BBM umum sebesar 5 persen dan maksimal 10 persen dari harga dasarnya.

“Dengan adanya penyesuaian harga ini, diharapkan dapat meningkatkan loyalitas masyarakat yang sudah menjadi pelanggan produk Pertamina, sekaligus sebagai upaya perusahaan untuk mengajak masyarakat menggunakan produk-produk BBM berkualitas,” akunya.

Sementara itu, seorang warga Kampung Tanjakanlengka, RT 4/4, Desa Parakanlima, Kecamatan Cikembar, Munajat (45) mengatakan, penurunan harga BBM ini dirasa sangat membantu masyarakat. “Sebagai masyarakat, saya merasa penurunan harga BBM ini sudah tepat, masyarakat pastinya menyambutnya gembira dan sangat diuntungkan karena dapat mengurangi beban kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Untuk itu, ia berharap dengan menurunnya harga BBM ini, berdampak juga terhadap harga bahan pokok di pasaran. “Harusnya demikian, harga bahan pokok juga mengalami kenaikan. Tapi kadang kala itu sulit terjadi,” akunya singkat. (Den/d)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *