Nissan Terjungkal, PHK 12.500 Karyawan

Ilustrasi

JAKARTA –Nissan mengumumkan bahwa mereka bakal melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) terhadap belasan ribu karyawannya di seluruh dunia. Hal tersebut sebagai buntut dari kinerja bisnis Nissan yang tengah goyang.

Dikutip JawaPos.com dari Carscoops, Selasa (30/7), Nissan bakal melakukan PHK terhada 12.500 karyawan secara global. Setidaknya ada 830 karyawan Indonesia yang di PHK. Pemutusan kerja dilakukan berdasar publikasi hasil kinerja kuartal pertama perusahaan untuk 2019.

Bacaan Lainnya

Dilaporkan bahwa produsen mobil Jepang itu mengonfirmasi penurunan dalam laba bersih yakni turun 94,5 persen tahun ke tahun untuk Q1 2019. Sementara volume penjualan turun 6 persen menjadi 1,23 juta mobil.

“Profitabilitas dipengaruhi secara negatif oleh penurunan pendapatan dan faktor eksternal seperti biaya bahan baku, fluktuasi nilai tukar, dan investasi untuk memenuhi standar peraturan,” beber perusahaan tersebut dalam pernyataannya.

Menurut CEO Nissan, Hiroto Saikawa dalam jumpa persnya memperlihatkan setidaknya ada 14 negara yang akan mengalami PHK. Namun, karena ini merupakan masalah yang sensitif, Saikawa tidak menyebutkan satu per satu negara atau pabrik yang akan mengalami PHK. Presentasi yang memperlihatkan efisiensi investasi itu pun ditutupi.

“Selama tahun fiskal 2018-2019 kami sudah dan mulai mengurangi pekerja di delapan lokasi, sebanyak 6.400 orang lebih dan enam lokasi mulai tahun fiskal 2020 sampai 2022 sebanyak 6.100 orang, jadi totalnya 12.500 pekerja,” ujarnya dalam video yang dirilis Nissan.

Meski tidak menyebut negara mana, namun dari laporan Nikkei, pemotongan pekerja paling banyak terjadi di India sebanyak 1.700 orang. Pemotongan pekerja paling banyak kedua terjadi di Amerika dimana Nissan berencana mengurangi 1.420 pekerja, Meksiko 1.000 pekerja, Jepang 880 pekerja, 470 pekerja di Spanyol, 90 pekerja di Inggris.

Hal ini terjadi karena Nissan dan merek Datsun-nya mengalami kesulitan untuk mendapatkan traksi di negara-negara tersebut, terutama India dan Indonesia, padahal merek Jepang lain performanya cukup bagus.

Kinerja keuangan Nissan pada kuartal I memang kurang bagus. Laba operasional perusahaan di kuartal I-2019 anjlok hingga 99 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Sementara pendapatan perusahaan turun 13 persen.

Nissan juga akan memangkas kapasitas produksi global sebesar 10 persen pada akhir tahun 2022, serta mengurangi kisaran modelnya setidaknya 10 persen selama periode yang sama. Hal tersebut dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing dan lebih fokus pada model inti global dan model regional strategis.

Jumlah 12.500 pekerja yang dirumahkan, sekitar 9 persen berasal dari karyawan global Nissan. Perusahaan mengatakan bahwa mereka akan memengaruhi total 14 fasilitas di seluruh dunia.

Laporan menunjukkan bahwa kebanyakan dari mereka akan berasal dari fasilitas manufaktur di luar Jepang. Ini termasuk pabrik-pabrik di Spanyol, Indonesia, Rusia, Prancis, Thailand, Meksiko dan Inggris. Tapi, pabrik yang akan dipengaruhi oleh kehilangan pekerja masih harus dilihat.

Laporan per kuartal yang suram menjadi yang terburuk bagi Nissan dalam satu dekade dan akan memberi tekanan pada CEO Hiroto Saikawa. Nissan mempertahankan perkiraan laba untuk tahun fiskal 2019, pada USD 2,1 miliar atau setara JPY 230 miliar yen, turun 28 persen dari tahun lalu dan hasil terlemah lebih dari satu dekade.

Sementara itu President Director PT Nissan Motor Indonesia Isao Sekiguchi dalam pernyataannya seperti dikutif dari detikcom mengatakan PHK merupakan bagian dari upaya Nissan untuk memperbaiki operasi dan efisiensi investasi.

“Seperti yang disampaikan CEO Hiroto Saikawa kami mengambil tindakan untuk menghentikan atau mengurangi kapasitas di lini produksi di delapan lokasi,” terangnya. (dtc/jp)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *