SUKABUMI — Masa pandemi Covid-19 berdampak hampir terhadap semua bidang khususnya perekonomian masyarkat. Namun, hal itu tidak berlaku bagi para pengusaha batu akik yang pemasaran tembus hingga luar negeri dengan harga jual yang cukup pantastis.
Salah seorang pelaku usaha batu akik, Heru Lesmana (30) mengatakan, sejak membumingnya batu akik penjualan tidak pesanan dari luar negeri tidak pernah surut. Terbukti, setiap bulannya permintaan bisa sampai 2.000 hingga 4000 PCS.
“Satu PCS nya kami menjual seharga Rp 150 ribu. Sementara, pesanan perbulannya kami hanya bisa memenuhi permintaan paling banyak 1.000 PCS,” kata Heru kepada Radar Sukabumi, Kamis (4/2).
Lanjut Heru, batu akik ini dipasrkan keluar negeri yakni, Amerika dan Kanada. “Memang dari dua negara ini paling banyak permintaannya. Bahkan, setiap bulannya kami belum bisa memenuhi permintaan yang bisa mencapai 5.000 PCS,” ujarnya.
Heru mengaku, setiap bulannya dari hasil pengiriman batu akik tersebut bisa meraup laba hingga Rp30 juta dari 1000 PCS. “Alhamdulillah sejauh ini tidak ada kendala yang dapat menghambat baik pengiriman maupun produksi sehingga berjalan lancar,” paparnya.
Ia menambahkan, batu yang dijual tersebut merupakan batu lokal seperti, lapender dan panca warna. “Barang bakunya kami biasa mengambil dari daerah Jampang dan Palabuhan,” pungkasnya. (bam/t)