Kembangkan Startup dari Modal Pinjaman Fintech

JAKARTA – Selama ini pinjaman yang didapat dari perusahaan financial (Fintech), dianggap masyarakat hanyalah sebagai memenuhi kebutuhan konsumtif belaka. Padahal, jika pinjaman yang didapat dari perusahaan digital itu dikelola secara optimal, maka mampu mengembangkan usaha rintisan alias startup.

VP Corporate Affairs TunaiKita Anggie Ariningsih mengungkapkan, memberi edukasi kepada masyarakat tentang berbagai manfaat dan kemudahan yang ditawarkan fintech tidak semata menjadi tanggung jawab dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan fintech pun harus melakukan kampanye literasi inklusi keuangan yang lebih kepada masyarakat. Tak hanya itu, fintech juga harus memberikan perlindungan konsumen.

Bacaan Lainnya

“Teknologi finctech sudah teruji bisa mempertemukan mereka yang memerlukan kredit konsumtif dan produktif dengan lembaga-lembaga keuangan kredibel. Jika semakin banyak warga bisa mengakses kredit dengan mudah, maka hal ini akan berdampak positif pada daya beli masyarakat dan membantu memajukan perekonomian setempat,” kata Anggie Ariningsih kepada wartawan, baru-baru ini.

Adapun bentuk literasi inklusi keuangan itu seperti Fintech Days 2018 yang berlangsung di Bali pada Jumat (26/10). Event tersebut digelar oleh OJK bersama Asosiasi Fintech Indonesia (AFTECH) dan sejumlah perusahaan fintech lainnya di Discovery mall Bali.Kegiatan Fintech Days 2018 ini mengedepankan kegiatan-kegiatan yang diharapkan dapat meningkatkan literasi keuangan di Bali pada khususnya dan Indonesia pada umumnya.

Lebih jauh Anggie Ariningsih mengungkapkan, saat ini pertumbuhan inklusi keuangan di Indonesia masih tergolong lambat. Hal itu dipicu oleh beberapa hal. Antara lain, masih banyaknya warga yang tinggal jauh dari bank dan belum bisa menjangkau layanan jasa keuangan. Industri fintech hadir dan berkembang pesat di Indonesia, namun hingga saat ini. Ironisnya masih banyak warga Indonesia yang belum memahami keuntungan yang ditawarkan fintech.

Di sisi lain, kini banyak masyarakat kelas menengah mulai tumbuh. Pelaku usaha rintisan (startup) pun semakin menjamur. Selama ini mereka kerap terkendala dengan masalah modal, karena sulit mengakses lembaga keuangan atau perbankan.

Sebetulnya kalangan itu bisa mendapatkan modal dengan mudah. Yakninya memanfaatkan keberdaan fintech. Peminjaman dari perusahaan itu tidak melewati proses administrasi yang begitu rumit seperti di perbankan konvensional. “Pinjaman modal dari fintech jika dikelola dengan baik, bisa mendorong usaha kecil menengah (UKM) tumbuh lebih baik lagi,” terangnya.

COO TunaiKita Andry Huzain menambahkan, kehadiran pihaknya di Fintech Days 2018 Bali untuk merangsang masyarakat belajar tentang cara mengembangkan usaha startup dan memberi informasi peluang berkarir di perusahaan fintech.

“TunaiKita hadir menawarkan layanan jasa keuangan secara digital dengan proses yang mudah, cepat dan terpercaya. Kami juga sangat memperhatikan kualitas pelayanan yang diberikan kepada nasabah dalam kegiatan operasional kami,” tandas Andry Huzain.

 

(iil/jpg/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *