Jurnalis Radar Sukabumi Juara Lomba Jurnalistik JNE

SUKABUMI – Jurnalis Radar Sukabumi (Jawa Pos Grup), Sri Sumarni menjuarai Journalist Writing Competition JNE 2018 #explorejne yang diselenggarakan PT Tiki Jalur Nugraha Ekakurir atau JNE pusat.

Karyanya yang berjudul “Anne Sri Arti, Lokal Hero Asal Sukabumi yang Kepincut JNE Ekspress” akhirnya dinobatkan menjadi pemenang kategori Feature Media Cetak Journalist Writing Competition JNE 2018 untuk Regional Jawa Barat (Jabar).

Bacaan Lainnya

Dengan diraihnya prestasi tersebut, perempuan berhijab yang sehari-hari bertugas sebagai Redaktur Pelaksana (Redpel) Radar Sukabumi ini memiliki tiket untuk mengikuti lomba yang sama di tingkat nasional.

Melalui karyanya, Sri tidak ingin sekadar menuturkan ‘Local hero’ untuk tulisan feature-nya. Akan tetapi lebih dari itu, dirinya ingin mengungkap lebih dalam lagi sosok pebisnis lokal asal Sukabumi yang tumbuh ditopang oleh penyelenggara logistik seperti JNE berdasarkan kaidah jurnalistik.

“Pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) maupun Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UKM) daerah seperti di Sukabumi sangat membutuhkan sistem logistik yang kuat, supaya bisa berkontribusi meningkatkan perekonomian nasional juga pada akhirnya,”kata Sri, Kamis (1/11).

Menurutnya, pembangunan jalan Tol Bocimi yang belum rampung semua menjadikan pengiriman barang/produk mereka menjadi lama sampai ke tangan konsumen. Belum lagi ongkos kirim yang semakin mahal.

“Nah kalau pengiriman barang lama dan mahal, maka UMKM bisa kehilangan customer. Jangan sampai itu terjadi dan jangan sampai mereka gulung tikar,”tegas Sri yang kini sedang merampungkan S2 di Universitas Muhammadiyah Sukabumi (UMMI).

Dalam tulisannya, ia menjelaskan secara terperinci perjuangan lokal hero asal Sukabumi merintis usaha, memasarkan hingga mengirimkan produk hingga ke tangan konsumen.

Mulai dia mengirim produk secara manual naik turun kendaraan umum, hingga mengenal layanan serba cepat, murah dan canggih dari JNE Express yang menjadikan Anne Sri Arti kepincut JNE Express sehingga mendorong peningkatan ekspor produknya.

Apalagi waktu itu, Sukabumi belum sesemarak seperti sekarang di mana banyak bertebaran perusahaan jasa logistik berbagai merek dan penawaran.

“Kita perlu membantu para local hero ini supaya bisa lebih tumbuh dan berkembang tentunya berkat peran penyelenggara logistik dalam memdorong perekonomian lokal,”bebernya.

Sri bangga meraih penghargaan dari ajang lomba karya tulis ini. Tetapi baginya, gelar juara bukan untuk pribadi sendiri, mengingat ada banyak kerja tim redaksi yang terlibat didalamnya.

“Alhamdulillah, jelas bangga dan merasa lebih bangga saat potensi UMKM dan UKM yang ada di Sukabumi mendapat perhatian lewat Journalist Writing Competition JNE 2018 ini. Lomba ini menjadi ajang pembuktian diri akan tulisan yang selama ini saya hasilkan,”bebernya.

Sementara itu, JNE telah memilih pemenang lomba tulisan untuk jurnalis dengan tema besar Peran Penyelenggara Logistik dalam Mendorong Perekonomian Lokal.

Journalist Writing Competition JNE yang dimulai pada 1 Mei 2018 hingga 13 Oktober 2018 menerima 261 tulisan yang dikirimkan jurnalis dari berbagai media baik cetak ataupun online, di delapan wilayah Indonesia.

Dalam pemilihan pemenang, dewan juri yang terdiri dari Direktur Eksekutif Lembaga Pers Dr. Soetomo (LPDS) Priyambodo RH, Vice President Marketing PT JNE Eri Palgunadi, dan Deputi Direktur PT Jurnalindo Aksara Grafika Asep Mh. Mulyana menyeleksi ketat seluruh naskah yang masuk.

Para dewan juri bersepakat mengedepankan aspek kaidah jurnalistik dan kesesuaian naskah dengan tema yang dibagi ke dalam dua sub tema, yaitu local hero untuk tulisan feature dan logistik untuk hard news.

Adapun untuk feature, tulisan yang dikirimkan harus mengangkat pertumbuhan pebisnis lokal yang ditopang oleh penyelenggara logistik.

Hal serupa juga ditetapkan untuk tulisan hard news yang harus mengupas keunggulan pelayanan JNE di daerah.

Banyak tulisan yang masuk, dan tiga dewan juri harus memilih. Tulisan yang memenuhi kriteria kemudian diseleksi kembali hingga akhirnya diputuskan empat pemenang di tiap wilayah. Meski, pemenang di beberapa wilayah ada yang kurang dari jumlah itu dengan alasan karya yang masuk tidak memenuhi kualifikasi.

Rapat penjurian untuk menentukan para pemenang di delapan wilayah dan berhak membawa uang tunai masing-masing senilai Rp 5 juta dilakukan di Jakarta pada 23 Oktober 2018.

Selanjutnya, para pemenang tingkat regional, nantinya berhak untuk mengikuti lomba tulisan di tingkat nasional yang memperebutkan hadiah jalan-jalan dan uang saku senilai masing-masing Rp 50 juta untuk empat pemenang.

 

(*/red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *