“Mau bagai mana lagi, kalau menaikan harga gorengannya tidak mungkin untuk saat ini sehingga aya paling mengurangi ukuran gorengan agar tidak terlalu besar,” imbuhnya.
Ita berharap, kenaikan harga minyak curah ini tidak berangsur lama karena sangat memberatkan bagi warga khususnya para pedagang gorengan.
“Mudah-mudahan harganya bisa segera kembali normal. Mungkin kalau terus mengalami kenaikan tidak menutup kemungkinan harga dotengannya juga ikut naik,” harapnya.
Sementara itu, salah seorang pedagang Pasar Pasundan, Toni (25) menuturkan, kenaikan harga minyak curah ini terjadi sejak dua minggu terakhir.
Namun, penyebabnya hingga sekrang belum diketahui. “Sejak dua minggu lalu harga minyak ini memang melami kenikan, saya belum tau penyebabnya apa. Saya harap harnya bisa kembali normal sehingga tidak memberatkan para pembeli,” pungkasnya. (bam/t)