GoJek Beroperasi di Filipina, Begini Tarifnya

ILUSTRASI: Gojek.

RADARSUKABUMI.com – Perusahaan Start Up asal Indonesia, Gojek, resmi melakukan ekspansi ke Filipina setelah terkendala moratorium. Gojek dikabarkan melakukan ekspansi dengan senilai USD 72 juta atau setara Rp 1 triliun (kurs Rp 14.500 per USD) untuk mengakuisisi Coins.ph.

Dilansir dari Tech Crunch, Senin (21/1), CEO dan salah satu pendiri Coins.ph Ron Hose, mengatakan pihaknya memang tengah mencari pendanaan. Pucuk dicinta ulam pun tiba, Gojek lalu datang menawarkan pendanaan itu.

Bacaan Lainnya

“Kami merasa seperti pada akhirnya bersama dengan Go-Jek dapat membangun sesuatu yang secara keseluruhan lebih besar dan lebih baik bagi pelanggan kami,” kata Ron dikutip dari JawaPos.com (Radarsukabumi.com group).

Coins.ph mulanya menawarkan layanan pertukaran crypto, tetapi beralih untuk fokus pada fintech, termasuk pembayaran seluler dan layanan keuangan dalam beberapa waktu terakhir.

Perusahaan itu telah mengumpulkan dana senilai USD 10 juta dari dua investasi, termasuk Naspers, Global Brain, Wavemaker, Beenext dan Pantera Capital di antara pendukungnya.

Di sisi lain, akuisisi ini merupakan langkah strategis bagi Go-Jek. Tahun lalu, perusahaan yang didirikan Nadiem Makarim itu sudah mulai berkembang di luar Indonesia. Gojek mulai melakukan investasi Vietnam, Thailand, dan Singapura tahun lalu.

Sebelumnya, Otoritas transportasi lokal Filipina, Land Transportation Franchising and Regulatory Board atau LTFRB sempat menahan masuknya Gojek untuk beroperasi di Filipina. Alasannya otoritas tersebut sudah telanjur mengeluarkan moratorium masuknya operator perusahaan transportasi ke Filipina.

Pada awal 2019, investasi Gojek di Filipina baru dapat terwujud. Selain bisnis transportasi daring, Gojek juga akan mengembangkan bisnis fintech, atau Gopay, yang diklaim sukses di negara asal.

GoPay yang semula merupakan alat bayar penggunaan Gojek, saat ini telah memungkinkan penggunanya untuk transfer uang, pembayaran offline, dan bahkan asuransi serta pinjaman mikro. Gojek mengklaim setengah dari transaksi pada jaringannya di Indonesia dilakukan melalui layanan pembayaran ini.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *