Untuk sanksi tahap pertama, manajemen Garuda Indonesia langsung membebastugaskan (grounded) pilot.
Untuk mengantisipasi kejadian serupa terulang kembali, Garuda Indonesia mengingatkan kembali agar semua jajarannya lebih berhati-hati di medsos.
PT Garuda Indonesia, juga mengimbau seluruh pegawainya untuk tidak mengunggah atau mengomentari hal-hal yang bersifat sensitif, SARA, dan penyebar kebencian dan melakukan aktivitas sosmed sesuai pedoman yang berlaku.
Sebagai maskapai pelat merah ternama maka bukan hal yang aneh jika pilot menjadi sorotan masyarakat. Apalagi si pilot mencantumkan profesinya sebagai pilot Garuda Indonesia di Facebook. “Kita minta agar semua bisa lebih bijaksana dalam bersosial media,” jelasnya.
Wajar memang jika pihak maskapai meminta karyawannya untuk berhati-hati dan tidak ikut komentari isu sensitif. Pasalnya, selain TS di hari sebelumnya ada oknum pilot juga yang memposting terkait isu terorisme.
Garuda Indonesia juga langsung menonatifkan atau men-grounded-kan pilotnya berinisial OGT, akibat postingannya di media sosial yang menyebut aksi teror bom Surabaya sebuah rekayasa.