Sama-sama Bikin Sesak Nafas, kenali Beda antara Serangan Jantung dan Maag

Dokter Spesialis Jantung Mayapada Hospital Bogor BMC, dr. Bimo Bintoro, SpJP
Dokter Spesialis Jantung Mayapada Hospital Bogor BMC, dr. Bimo Bintoro, SpJP

BOGOR — Serangan jantung dan maag, kedua penyakit tersebut sama-sama membuat penderitanya merasakan sesak nafas. Namun meski memilki kesamaan gejala namun keduanya disebabkan oleh faktor yang berbeda dan perlu penanganan yang berbeda pula.

Dokter Spesialis Jantung Mayapada Hospital Bogor BMC, dr. Bimo Bintoro, SpJP mengatakan, keluhan yang sama tersebut sering kali disalahartikan. Beberapa pasien mengira sesak yang dirasakan disebabkan oleh serangan jantung dan begitu juga sebaliknya.

Bacaan Lainnya

Dokter Bimo menjelaskan, sesak pada sakit maag pencetusnya jelas. Misalnya akibat pola makan yang salah, mengonsumsi makanan yang terlalu asam atau pedas yang bisa merangsang asam lambung. Contoh lain, konsumsi makanan kacang-kacangan yang banyak mengandung gas.

Keluhan nyeri yang menyertai para penderita maag biasanya juga lebih terlokalisir. Biasanya terasa di bagian ulu hati area sekitar diafragma. “Kalau ditekan bagian itu akan terasa lebih nyeri,” imbuh Dokter Bimo.

Sementara pada penderita penyakit jantung sesak nafas timbul justru tanpa pencetus yang jelas. Sesak muncul secara mendadak disertai rasa berat pada bagian dada.

“Bisa pada saat aktivitas, atau timbul secara tiba-tiba dan mendadak kapanpun,”,” kata dia.

Nyeri yang dirasakan akibat serangan jantung biasanya akan terjadi selama durasi 20 menit. Nyeri yang dirasakan juga dapat menjalar ke bagian rahang serta leher.

“Khasnya, penderita juga tidak bisa menunjukkan dimana titik nyeri yang dirasakan. Beda dengan rasa nyeri akibat maag yang bisa dilokalisir atau ditunjuk,” ucap Dokter Bimo.

Sesak pada penyakit maag ataupun serangan jantung disebut Dokter Bimo sama-sama perlu mendapatkan penanganan. Sebab jika tidak dapat menimbulkan bahaya bagi pasien.

“Penyakit maag sesaknya akan berbahaya jika disertai gejala lain apalagi jika sudah diberi obat-obatan namun tetap sakit dan mengalahi keluhan muntah. Bahkan bila sudah disertai peradangan, pada beberapa kasus berat bisa terjadi perdarahan lambung. Sementara sesak yang timbul karena serangan jantung bisa lebih berakibat fatal kalau tidak ditangani, sebab dapat mengakibatkan kematian mendadak,” terang dia.

Penderita sesak nafas disarankan datang ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan pertolongan dan pemeriksaan lanjutan.

Untuk menghindari gejala tersebut Dokter Bimo menyebut penderita yang sudah mengetahui dirinya mengidap sakit maag diimbau untuk tidak membiarkan lambungnya kosong. Ia menganjurkan penderita maag untuk sering makan meski dengan porsi kecil, atau cemilan sehat diantaranya. Selain itu mereka juga dianjurkan untuk mengonsumsi obat-obatan dengan disiplin.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *