Distribusi Salah Sasaran

JAKARTA – Pertamina melakukan penutupan terhadap lebih kurang 150 pangkalan gas elpiji di wilayah Soloraya, selama periode Januari hingga November 2018 ini.

Sanksi tegas ini dijatuhkan, karena pangkalan telah melakukan pelanggaran dalam distribusi.

Bacaan Lainnya

Salah sasaran ini membuat distribusi gas bersubsidi yang seharusnya hanya diperuntukkan bagi warga miskin justru dinikmati oleh warga yang mampu.

Sales Eksekutif LPG Rayon V PT Pertamina Persero Adeka Sangtraga mengungkapkan, di wilayah Soloraya setidaknya ada lebih kurang 8.500 pangkalan.

Dari jumlah tersebut ada pangkalan yang melakukan pendistribusian tidak sesuai aturan.

“Seharusnya gas elpiji tiga kilogram ditujukan bagi mereka yang masuk kategori miskin, tetapi banyak pangkalan yang melakukan kesalahan. Kebanyakan salah sasaran,” terang Deka, Selasa (13/11).

Maka dari itu, lanjut Deka, pihaknya terus melakukan pengawasan terhadap pangkalan maupun agen yang ada di bawah wilayah kewenangannya.

Diharapkan dengan pengawasan ini, distribusi salah sasaran tidak akan lagi terjadi.

Kondisi ini juga seperti temuan dalam sidak yang diadakan oleh PT Pertamina di wilayah Boyolali mulai 22 Oktober sampai 11 November.

Dimana tim gabungan mendapatkan 1.060 tabung gas elpiji melon yang salah sasaran.

“Kami juga mengimbau kepada pangkalan agar tidak meminjamkan tabung kepada pelaku usaha atau rumah makan.

Pengawasan kami terbatas di agen dan pangkalan, kalau sampai ke pengecer sudah bukan ranah kami,” urainya.

Banyaknya, elpiji tiga kilogram yang salah sasaran menjadi penyebab kelangkaan gas elpiji di wilayah Boyolali.

 

(apl/JPC)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *